[REVIEW] – CENTURY OF LOVE (2024)
Perhatian :
Postingan ini berisi konten hal tabu. Bagi warganet yang nyasar di postingan ini dan tidak ramah dengan hal-hal berbau YAOI / Eiljibitih, diharapkan untuk segera meninggalkan laman ini sebelum timbul gejolak-gejolak tak mengenakkan.
Postingan ini juga mengandung spoiler besar-besaran, jadi pastikan kalian sudah menontonnya sampai tamat, dan baru lanjut membaca ulasan ini.
Selamat membaca, from Nae... ^^
***
CENTURY OF LOVE adalah BL Series genre Fantasy Romance produksi One31 yang tayang mulai tanggal 10 Juli 2024 s/d 8 Agustus 2024 lalu dengan total 8 Episode. Hal yang menarik lainnya, series ini di produseri dan dari tim penulis naskah yang sama dengan lakorn To Sir,With Love (Khun Chai) & Laws Of Attraction. (Wowww!!!!). Series ini bisa ditonton di platform Netflix. Di YouTube & GagaOOlala ada sih tapi gak disediain tayang di negeri wakanda ini T-T but untuk YouTube bisa pake VPN dan ya.. ada EngSubnya disana.
Casts :
DAOU Pittaya a.s. SAN
HBD : 14.01.1998
OFFROAD Kantapon a.s. VEE
HBD : 04.02.2000
Storyline :
Di abad ke-19, tepatnya tahun 1924, hiduplah seorang pemuda bernama San. (Asekk.. ini bacanya udah serasa dongeng kali yak :v). Dengan latar belakang keturunan Chin-Thai (China-Thailand), dan jago bela diri. Insiden bermula saat dia lagi berdoa di kuil terus diserang oleh pasukan Jepang. Sebenarnya si San gak salah sih, dia kek difitnah getohh.. Sampe kena tembak lengan si San. So... San yang semakin lemas karena luka tembak, dia bersembunyi di dalam keranjang(?) yang mana gak sengaja bertemu dengan Ny.Wat (Khun Wat aja lah ya kita sebut). Khun Wat ini wanita cantik, anggunly dan keturunan bangsawan. Melihat cowo yang dikejar-kejar pasukan Jepang itu membuat Khun Wat refleks membantu dengan tidak memberitahu dimana cowo itu bersembunyi, alih-alih mengalihkan perhatian pasukan Jepang supaya pergi ke arah lain, setelah dirasa aman, San yang pingsan pun dibawa Khun Wat ke kuil menemui Sensei Hong untuk minta bantuan (Sensei ini orang yang jago dalam pengobatan sekaligus Penjaga Kuil Generasi I). -- Then, Sensei Hong menggunakan kekuatan Batu Lima Warna untuk menyembuhkan luka lengannya San. -- Talkin' about Batu Lima Warna, adalah Batu berkekuatan magis milik Dewi NiWa, Dewi yang dipercaya sebagai Pencipta Manusia, batu ini bisa menyembuhkan sakit / luka seseorang dalam waktu singkat.
Begitu si San sadar, dan bertemu dengan Khun Wat, si San berterima kasih banget karena sudah ditolong. Dan siapa sangka, sejak saat itu muncul rasa cinta diantara San & Khun Wat. Mereka sering berdoa ke kuil bareng, nonton opera bareng hingga tekad si San bulat untuk melamar Khun Wat jadi istrinya. Khun Wat ojelas "Yasss!!!" but, sadly, dibalik senyumannya ada luka yang menantinya. Khun Wat sudah diaturkan untuk menikah dengan pria bangsawan bernama Tn.Trai. Tapi Khun Wat gak mau menikah dengan pria yang gak dia cintai. Khun Wat pun dipaksa pulang, disuruh pakai baju pengantin dan dikurung di kamar. Melihat cewenya digituin, si San pun diam-diam menemui Khun Wat dan mengajak kabur, na'as... San & Khun Wat ketahuan dan dikejar-kejar Tn.Trai dan anak buahnya hingga terpojok di gedung opera. Saking marahnya, Tn.Trai hendak membunuh si San dengan menembakkan pistol. Refleks Khun Wat melindungi ayang San, and yeahh.. Khun Wat lah yang akhirnya terkena tembakan. Didetik-detik sekaratnya Khun Wat, dia berpesan kepada Tn.Trai untuk membiarkan si San pergi. San yang udah nangis kejer melihat cewe yang dia cintai tertembak, langsung buru-buru membawa Khun Wat ke kuil menemui Sensei Hong, mana tau bisa diobati dengan kekuatan Batu Lima Warna ye kan. Lebih sad nya lagi, ternyata kekuatan batu itu hanya bisa menyelamatkan orang yang masih hidup, sementara Khun Wat sudah gak bernafas lagi. Kebayang gak se-frustasi, se-sedih, se-menyesal apa si San sampe menghantam-hantamkan kepalanya ke lantai memohon bantuan karena ga rela ditinggal metong oleh cewenya. Si San pengen banget bisa bertemu Khun Wat lagi untuk membalas kebaikan-kebaikan Khun Wat padanya selama ini.
Hingga, Sensei Song menawarkan pilihan terakhir. -- Reinkarnasi. Dalam ajaran Buddha kan, ada tuh namanya Reinkarnasi. Kalau jiwa San & Khun Wat emang ditakdirkan untuk bersama. Maka dikehidupan selanjutnya mereka pasti dipertemukan kembali, iya kan? but, masalahnya, menantikan di kehidupan selanjutnya butuh waktu yang cukup lama, gak cukup 10 tahun? 20 tahun? 50 tahun? keburu si San menua & meninggoy dong, untuk mencegah itu, Sensei Hong ngasih opsi dengan memecah Batu Lima Warna menjadi 2 bagian, dimana setengahnya digiling sampai menjadi serbuk halus dan diminumkan kepada si San. Manfaatnya apa sih? Jika batu ini diminum, orang yang meminumnya akan panjang umur hingga seratus tahun, gak cuma itu, bisa debus juga! mau memar, kena sayat, kena tembak, bakal langsung sembuh dalam waktu singkat. -- Jangan kira "Wahh enak dong ya kebal, gak akan merasakan sakit apapun!" No.. meminum Batu Lima Warna sebenarnya menyiksa si San, semua luka yang dia alami dan sembuh dalam waktu singkat, setiap tengah malam luka itu akan terbuka lagi dan si San akan mengalami sakit yang luarrr biasssaaaaa sebagai bentuk detox racun efek Batu Lima Warna. Don't worry, paginya bakal sehat bugar seperti sedia kala kok. Tapi tetap kan membayangkannya aja tiap tengah malam kayak gitu selama seadab? gileee,, siksaan duniawi tuh, terlebih ada saat dimana tubuh si San gak sanggup menahan racun Batu Lima Warna dan harus meregenerasi diri sekali sebulan, dengan kembali menjadi bocil. (Btw, San versi bocil ucul banget lo say :v) dan don't worry juga, karena paginya bocil San bakal kembali lagi versi San dewasa. -- Perjanjian terakhir! kan si San menyetujui meminum Batu Lima Warna supaya bisa menemukan Khun Wat dikehidupan selanjutnya, jikaaa.... dalam seratus tahun ini, si San gak berhasil menemukan Khun Wat dan gak melakukan upacara pemutus janji Batu Lima Warna pada hari ulang tahun Dewi NiWa ke-100, maka si San akan meninggal dalam keadaan yang menyakitkan.
Terus siapa bilang hidup panjang umur itu enak say? benaran siksaan fisik dan mental banget sih ini, karena si San menjadi saksi lahir & matinya orang-orang disekitarnya disaat dia masih mencari-mencari dan menanti-nantikan reinkarnasi Khun Wat. Bulan demi bulan, tahun demi tahun, dekade demi dekade, dari generasi ke generasi, (Sensei Song, penjaga kuil Generasi I), (Sensei Pao, penjaga kuil Generasi II), (Sensei Wang, penjaga kuil Generasi III) tetap tak kunjung menemukan Khun Wat. Hingga waktu gak terasa berputar memasuki tahun terakhir, tahun ke-100, tepatnya 2024! kuil dijaga oleh Generasi ke-IV, Sensei Tao. -- Roda kehidupan San juga berputar lo say, jika dulu dia bukan keturunan bangsawan, di masa sekarang dia orang kaya, rumahnya gede :v dan tinggal bersama "orang-orang"nya tapi sudah dianggap seperti keluarga, yaitu Paman Chong, Bibi Rat dan putrinya Ju. Ada sih satu lagi... tapi lupakan aja. Yang tertua dirumah itu tetap si San ya say, makanya si San disebut Kakek Buyut San (Akong/Chokong San). Nae ngakak pas pertama kali dengar Paman Chong yang udah kakek-kakek manggil si San yang penampilannya masih muda dengan sebutan kakek. Tapi setelah nae pikir-pikir make sense sih, toh.. tampilannya aja si San masih muda, tapi umurnya udah seabad lebih.
Oh ya, dari tadi nae belum menyinggung soal setengah pecahan dari Batu Lima Warna yang tersisa ada dimana, tentunya disimpan dong ya say! di tempat yang super duper aman. Bahaya kalau sampai ketahuan orang luar. -- Katanya... ada pertanda jika sudah waktunya si San akan bertemu dengan reinkarnasinya Khun Wat. Batunya akan memancarkan sinar getohhh.... dan kebetulan saat itu Sensei Tao & San sedang mengecek keamanan Batu Lima Warna dan melihat batunya bereaksi memancarkan sinarnya....... langsung dong, Sensei Tao ngekalkulasi perkiraan keberadaan hadirnya Khun Wat. And cusss... ke TKP rame-rame! -- Seperti ekspektasi si San :v dia bertemu dan sekaligus menolong seorang cewe yang hampir kena tabrak motor ye kan... cewenya cantik, sexy, mulusss.... Meibi si San be like : "Akhirnya penantian panjang gue membuahkan hasil!!" Eitsss... langsung dibuyarkan sama Sensei Tao : "Bukan, dia bukan Khun Wat! ni cewe datang dari arah yang berbeda, di waktu yang tidak tepat pula" refleks dong si San, Ju dan yang lain heran. Selang beberapa detik kemudian, sesuai perhitungan Sensei Tao, terjadi sebuah insiden lagi say di TKP itu, seseorang jatoh dari tangga pas mau pasang tirai kain. Dan jatohnya itu tepat ke arah kakek San. Iyes! -- Makin shock lagi pas Sensei Tao nyeletuk dengan kegirangan kek be like : "Nahhhhh!! Ini dia Khun San, Khun Wat yang asliiii!!" Pokoknya mau itu San, Ju, Paman Chong, Bibi Rat pada ter-Shack-Shick-Shock seakan gak believe. Yaaa.. gimana gak shock say, seseorang yang jatuh itu ternyata cowo... masa Khun Wat bereinkarnasi jadi cowo?
Si San masih gak percaya banget, gak mungkin Khun Wat yang cantik jelita tau-taunya reinkarnasi malah berbatang. Sampe suudzon pula ngiranya Sensei Tao pasti salah ngekalkulasi. Pasti salah orang. -- But, logicnya, jika cowo itu bukan takdirnya si San, kok mereka menjadi sering dipertemukan kembali, seperti awal-awal si San nangkap ntuh cowo yang jatuh terus saling tatap-tatapan yang deepppp banget, dan besoknya mereka berdua gak sengaja bertemu di kuil saat berdoa kepada Dewi NiWa, terus gak sengaja jari mereka berdua terkait benang kain merah. Dan dari POV si San sendiri, dia juga merasa kok ada ya persamaan antara Khun Wat dan ni cowo, seperti pas si San yang diam-diam memata-matai cowo ini dan melihat cara ngupas jeruknya sama dengan cara ngupasnya Khun Wat. Terus terbawa mimpi pula lagi, dalam mimpinya si San dia ngewwek sama ntuh cowo sampe mimpi basah :v Hmmmpsshhh! fyi, si San gak pernah terangsang selama seabad ini, dan ini untuk pertama kalinya untuk selama itu woy... Dan dengan semua kebetulan dan feeling ini, apa kamu bakal berpikir si San bakal menerima ntuh cowo adalah reinkarnasi Khun Wat? No say... No... dia masih belum bisa menerima kenyataan Khun Wat bereinkarnasi jadi cowo. Jadi Sensei Tao pun nyuruh si San untuk mencari tau info tanggal lahir si cowo itu, supaya bisa ngekalkukasi ulang perhitungannya lebih akurat. Singkat cerita, dapet nih info tanggal lahirnya, dan hasilnya apa?? Iyappp.. samaaaaaa.. semakin akurat kalau cowo itu adalah reinkarnasinya Khun Wat.
Pas bertemu kembali pun takdir gak ada henti-hentinya menunjukkan pertandanya. Seperti San & cowo itu yang tersandung dan jatuh eh! gak sengaja tercipok :v Awww.. Nae sampe senyam-senyum di scene ini. Mana si San pikirannya pas melihat bibir ntuh cowo kebayang mimpinya yang lagi ngewe sama ini cowo semalam lagi. wkwkwkw... -- Bicara soal "cowo itu" siapa sih? Okay! mari kita bahas ya say... Cowo itu namanya Vee. Dia baru pindah ke daerah itu bersama sohibnya Ton, bekerja sebagai karyawan mini-market. Latar belakangnya, kismin, anak yatim piatu yang hidup bersama neneknya. Mana neneknya sekarang harus dirawat di rumah sakit lagi karena mengidap penyakit parah... salah satu yang membuat nae haru akan hubungan Vee & neneknya itu karena mereka dekatttt banget selalu berusaha ceria, berusaha optimis dengan canda-candaannya. Si Vee yang selalu menguatkan neneknya kek be like : "nenek pasti sembuh kok!" neneknya pun selalu menghibur si Vee setiap kali si Vee nampak lagi sedih / kesal. -- Karakter Vee sendiri orangnya cheerful ya say, senyumannya aduhhh manisss polll... aneh sih kalo si San gak bisa klepek-klepek sama uke manly satu itu, why nae nyebutnya gitu? visual si Vee ada hint cantik, manis tapi bodynya berotot say. :p (mulai! mulayyy nakall ni otakkk..). Kesan si Vee terhadap si San terbilang baik ya say, terlepas dari perlakuan si San samanya. Emangnya kenapa perlakuan si San? karena si San gak terima si Vee disebut reinkarnasinya Khun Wat, secara sadar-gak-sadar perlakuan si San terhadap si Vee itu terkesan kurang menyenangkan sih, dia bersikap dingin, cuek, jutek bahkan mau emosian mulu kalau bicara sama si Vee. Padahal si Vee anaknya baek loh! ramah dan mau mencoba bercanda sama si San, eh.. si San nya keburu serius mulu -,- Aigoo... Oh ya, dari awal-awal episode juga sudah menunjukkan si Vee mulai ada rasa sama si San, yang itu tuh scene dia mandi terus kebayang-bayang bertemu ama si San sampe senyam senyum :v but, apa daya jika si San gak bisa mencintainya balik kan :3 (BTW, nae salfok sama ototnya si Vee pas mandi.. Heol.. T-T Astaga.. Tobat nae.. tobat,,, nackal banget ni otak T-T).
So... dengan semua pertanda yang merujuk Vee adalah reinkarnasinya Khun Wat. Untuk membuktikannya, si San membawa si Vee ke gedung opera dulu, nge-restory apa yang Khun Wat alami hingga akhir hayatnya, jika si Vee bisa mengingat kejadian kala itu, maka gak salah lagi, Vee adalah reinkarnasi Khun Wat. Sadly, udah diceritain pun, si Vee gak ingat apa-apa. Dia gak ada merasakan deja-vu samsek akan tempat bahkan kejadian yang Khun Wat alami. --- Dan saat hendak pulang, terjadi sebuah insiden. Tiba-tiba San & Vee diserang oleh para oknum. Sampe-sampe pinggang si San kena sayat pisau. Yang bisa nae tangkap saat itu, otak udang nae mikir : "pasti ada yang mulai mengincar batu lima warna nich!" soalnya ada juga scene yang menampilkan tangan oknum yang diam-diam merekam luka pinggang si San itu yang bisa sembuh seketika.
Like we know, si San benaran effort banget dalam mencari Khun Wat, disaat orang-orang beranggapan Vee lah reinkarnasi Khun Wat, si San tetap mencoba mencari kebenaran termasuk dengan bantuan si Suchat. Masih ingat dengan "orang-orang" nya si San yang sudah dianggap seperti keluarga, dan ada satu lagi.... ini dia orangnya, Paman Suchat. Jujur dari awal hadirnya ni orang nae udah gak suka sih dari sikap, cara ngomongnya, benaran gak tau diri banget! ngeselin anjir... Ju dan Bibi Rat juga pasti sependapat sama nae kok. Okay, apa bantuan dari si Suchat ini? dia berusaha mencari info keberadaan Khun Wat. Meskipun so far belum ada hasil, dan mendengar si Vee disebut-sebut sebagai reinkarnasinya Khun Wat, dia mencari info lanjut tentang latar belakang si Vee. Kalau si Vee punya riwayat kepolisian pernah kek terjerat penipuan judol getoh, dan pernah juga si San (versi bocil) melihat si Vee dikejar-kejar orang karena mencuri dompet. Ditambah si Suchat ngasih tau, ada orang yang sedang mencari keberadaan Batu Lima Warna, dan ngewarning, bisa saja si Vee adalah suruhan orang tersebut.
Mengingat kejadian akhir-akhir ini dia yang diserang oleh para oknum, dan latar belakang si Vee sebagai kriminil. Cara pandang si San terhadap si Vee semakin membuatnya trust issue. -- Dan para oknum tidak akan berhenti mengusik, iyes... saat San dll ke kuil, ternyata ada barang yang ketinggalan, so... Ju & Paman Chong balik ke rumah mau menjemput barang itu, ehh pas sampe di rumah, pintunya kok udah terbuka aja? Apesnya lagi langsung hadap-hadapan sama si maling, alias para oknum. Diserang deh si Ju & Paman Chong, untung ada si San ya tepat waktu, dia ngehajar ntuh oknum sampe terluka :v mampos lu oknum, dan begitu para oknum melarikan diri, mereka dikejar sama si San. Apakah dapat? Nope, si San kehilangan jejak. Para oknum langsung kabur karena dipanggilin taksi. Dipanggilin sama siapa? si Vee dong... -- Jangan tanya reaksi si San gimana, ojelas marah banget dong, si San sampe kek be like : "Siapa yang mengirimmu hah? kenapa lo bantu ntuh pencuri? lo pasti salah satu komplotannya kan?? gak usah pura-pura polos deh, lo pencuri juga, kan lo punya riwayat kriminil. Cepet kasih tau, siapa yang mengirimmu kesini!!" -- Diperlakukan seperti itu si Vee juga marah, marahnya kenapa? pertama! dia gak tahu kalau orang yang dibantu si Vee manggilin taksi adalah bagian dari para oknum yang mau mencuri dari rumahnya si San. Kedua! dituduh-tuduh sebagai komplotan pencuri. Ketiga! tersinggung karena si San diam-diam menyelidiki latar belakangnya saking se-nggak percaya itu samanya. --- Dari POV si San yang trust issue, ojelas dia yakin banget kehadiran Vee yang tiba-tiba di tempat itu membuatnya mengira si Vee bagian dari para oknum. But the truth is... kehadiran si Vee karena emang niat si Vee mau menjenguk si San, kan terakhir kali mereka bertemu tuh di area gedung opera dan diserang, terus melihat si San kena sayat pisau di pinggang. The last Vee be like : "Kalau gitu gue minta maaf deh phi, karena menjadi orang bego dalam hidup lo!" terus melemparkan tasnya yang ternyata emang berisi buah untuk menjenguk.
Fyi, Semakin dekat perayaan ultah Dewi NiWa, maka efek racun Batu Lima Warna akan semakin parah. Dimana yang tadinya si San merasakan sakit luar biasa setiap tengah malam. Kini di siang bolong pun ntuh sakit bisa kumat. Dari yang biasanya re-generasi sebulan sekali, bakal jadi lebih sering nge-regenerasi, dan udah pagi pun kondisinya belum kembali normal ke versi San dewasa. Apakah ada cara untuk menahan efek-efek ini? Ada, Sensei Tao memberitahu kalau si San kudu menikah sama renkarnasinya Khun Wat itu (*lirik-Vee). Awalnya si San ogah ye kan, tapi karena semakin sering mengalami sakit luar biasaaaa, si San pun mau setuju. -- So, dia pergi menemui si Vee. Dengan 2 tujuan sih, meminta maaf, karena merasa bersalah suudzon sama anak orang sekaligus "melamar" :v huhuy... --- Permintaan maaf si San diterima si Vee. Tapi soal menikah? hmm... nae ngakak banget sih say, karena kan si Vee be like : "Bilang aja phi, apa yang bisa gue bantu!" terus si San be like : "Menikahlah denganku!" refleks dong si Vee yang sedang minum auto nyembur... meibi dalam hati si Vee, gak ada angin, gak ada hujan, kenal random tiba-tiba ngajak ke pelaminan ni cowo. -- Dan pernikahan yang dimaksud bukan nikah atas dasar cinta & digelar resmi besar-besaran getoh sih, cuma sebagai simbolis penolak bala efek negatif Batu Lima Warna itu. Lagian si Vee juga diuntungkan disini, dimana dia akan mendapat bayaran dengan harga tinggi jika mau setuju menikah dengan kakek San. Lumayan kan untuk biaya perobatan neneknya. And yeah! Mereka pun married :v
Selesai upacara nikah San-Vee. Ada masalah lagi.. ketebak gak dari siapa? iyes.. si oknum, yang nggak ada henti-hentinya mengusik. Kali ini mereka menyerang si Vee yang mau pulang selesai upacara nikah. Untung disaat-saat terpojok si Vee, ada si San yang menolong and disitulah si Vee melihat dengan mata, kepala, jiwa raganya sendiri kalau si San yang ditembak si oknum berkali-kali, disayat pisau berulang kali, tapi kaga kesakitan ataupun sekarat, alih-alih melihat luka si San sembuh seketika. Vee yang terkaget-kaget be like : "Anjirrrrr... debus! elo siapa sih?" -- Nah dibawa deh si Vee ke rumah si San, dan diceritakan semua soal si San yang udah berumur 100 tahun lebih, Kisah Batu Lima Warna & Pencarian reinkarnasi Khun Wat. Vee be like : "Owh.. begitchu tohhh! i get it".
Soal ada yang mengincar keberadaan Batu Lima Warna, memang benar adanya... 2 orang! Vee & Tn.Chen. Kamu pasti heran kan, kok bisa si Vee jadi ikut-ikutan mengincar Batu Lima Warna. Actually, dalam casenya si Vee, dia terpaksa. Dia dapat kabar kalau kondisi neneknya makin melemah, dikasih opsi bawa pulang ke rumah aja menikmati hari-hari terakhir bersama orang tersayang, atau tetap di rumah sakit, walaupun dikasih obat sudah tipis harapan sembuh. Kebayang gak se-frustasi, se-sedih apa si Vee, dia cuma punya nenek satu-satunya. T-T then.. teringat deh akan keajaiban Batu Lima Warna yang bisa menyembuhkan & memperpanjang umur, sehingga si Vee nekad mengincar batu lima warna itu dengan pindahhhh tempat tinggal ke rumah si San dengan alasan "supaya efek batu lima warna tidak kumat lagi." (by the way, jika si Vee jaraknya jauh dari si San, efek racunnya bisa kumat lagi. Itulah alasan si San bergegas menemui si Vee dan melihat si Vee diserang para oknum). And yeah, si Vee diterima banget di rumah itu, Paman Chong, Bibi Rat & Ju support banget akan hubungan kakek San dan cowo manis Vee. ^^
Tuan Chen. Hmm... ini nih dalang dibalik penyerangan para oknum. Dia sudah sakit-sakitan, duduk di kursi roda, nafas pun tersengal-sengal. Masihhhh aja berbuat maksiat, ingat dosa wakkk... banyak-banyak berdoa minta diberi kesembuhan, heran deh, percuma ni orang tajir melintir, mending ntuh duit dipake untuk perobatan super mehong, daripada menyewa orang untuk mencuri batu lima warna. Andaipun berhasil didapatkan ni orang, dia kira bakal enak-enak hidup panjang umur? beuhh.. sakit lo belum seberapa dengan yang dialami si San hari-hari tau.. (Heol.. kok terbawa emosi nae :v wkwkwk...) -- Nah, si Vee yang mengincar Batu Lima Warna benaran memata-matai pergerakan si San, menanyakan dimana keberadaan Batu Lima Warna sampe menggoda si San biar luluh :v nae ngakak banget juga di scene ini, si Vee sampe telanjang dada menggoda si San tapi ujung-ujungnya kena usir dianya wkwkwkw... ga da akhlakmu Vee, sama orang tua begitu :v hahaha... -- Ada satu ruangan di rumah itu, tepatnya Ruangan pribadi si San yang kalau masuk itu harus masukin sandi dan disinyalir "kemungkinan batu lima warna disimpan disitu!".
Dan suatu hari saat San, Ju dll pergi karena urusan mendadak, then si Vee disuruh jaga rumah, dia gunain moment itu untuk menggeledah ruang pribadi si San. And Dapettt... tapi ada moment yang tak terduga, ada oknum yang berusaha mencuri batu lima warna itu dari si Vee hingga si Vee kena tikam pisau. Tiba San dll pulang ke rumah pada heran kan kok pintu rumah terbuka gak ada siapa-siapa, terus teringat si Vee mereka buru-buru mencari dan menemukan si Vee sudah tergeletak gak sadarkan diri. Segera si Vee dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, Sensei Tao juga memberi tahu hasil lacakan posisi si oknum kepada si San. Of course kakek San mau balas dendam. Berani-beraninya menyakiti ayangnya.. ehh! orangnya :v -- Si San pun mendatangi si oknum, Tn. Chen termasuk di sana ada si pengkhianat Suchat. Dan si Suchat ini lah yang menikam si Vee. Benaran gak tau diri banget ni orang, binatang kali yaa... gak tau sudah berapa banyak dia dibantu si San tapi tetap gak ada rasa tenggang-budinya. Dari awal pun nae udah curigong akut njir sama si anj*ng Suchat ini, pasti dia salah satu oknum Tn.Chen. Nah terbukti kan! -- Si San pun diserang anak buahnya Tn. Chen, luckily kakek San bisa menghandle sendirian. Si San juga ngasih tau kalau Batu Lima Warna yang dipegang Tn.Chen adalah fake, bahkan ada GPS di dalam boxnya. Yang asli ada badaknya ya San :v gak deng, yang asli disimpan di tempat yang superrrrrr amannnnn.. -- Karena terpojok, Tn.Chen & Suchat bergegas kabur, dan terjadi adegan kejar-kejaran dengan pihak kepolisian. Until, mobil yang dikendarain Tn.Chen & Suchat kecebur ke laut. 1 kata dari nae, mamposssss!!!
Kita kembali ke Vee, gimana kabarmu sayang? Puji Tuhan ya kan, si Vee selamat, dan sudah sadarkan diri. And you know what, selama si Vee masih dalam tahan pemulihan, si San berubah jadi orang yang peduli banget sama si Vee, gak cuma dari sikap, dari cara ngomongnya pun sudah lembut. Gak kayak waktu awal-awal kenal yang dingin, cuek, bawaannya mau marah kalau bicara sama si Vee. Dan ini pertanda adanya bibit cinta dalam hati si San yang mulai tumbuh. Jangan tanya perasaan si Vee gimana ya say, ojelas dong dia seneng bangetttt... tapi ada rasa insecurenya kalau dia cuma "cadangan" aja, toh sampe sekarang si San masih berusaha mencari reinkarnasi Khun Wat yang asli. -- Selama si Vee di rumah sakit juga, dia bertemu dengan kakak kelasnya waktu SMA, yang mana sekarang sudah jadi dokter di rumah sakit itu, namanya Dokter Third. -- Dokter Third itu perfect banget, cakep, tinggi, pintar, kaya, perhatian. Si Vee senang banget bisa bertemu lagi dengan p'Third. Tapi si San gak senang melihat Dokter Third, karena wajah Dokter Third mirip dengan Tn.Trai yang telah membunuh belahan jiwanya. Secara sadar-gak-sadar itu juga mempengaruhi sikap si San yang mana dia gak terima si Vee dekat-dekat sama dokter Third, bahkan nada bicara si San ke Dokter Vee tergolong kasar. Sampe-sampe Dokter Third terheran-heran be like : "Salah gue apa ya kak? apa kita pernah bertemu sebelumnya?" :o -- Dan begitu si Vee sudah sembuh pun, si Vee sering hangout sama p'Third.
Okay, let me clear! antara San, Vee & p'Third. -- Ketika si Vee & p'Third semakin akrab, semakin sering pergi keluar berduaan bareng. Alasan utama si San menyuruh si Vee menjauhi p'Third kek be like : "Gue takut dia menyakiti elo!" kek beranggapan p'Third bakal berkelakuan sama kayak Tn.Trai bisa saja merebut/membunuh si Vee. Well.. nae gak bisa salahkan pemikiran si San begitu karena kalau dipikir-pikir pasti ada "trauma" ya say, melihat orang yang mirip dimasa lalu, takut akan terulang kejadian yang sama. Tapi bisa nae bilang itu hanyalah sebagian kecil, sebagian besarnya bisa dibilang CEMBURU. Saking cemburunya kakek San, dia ngajak si Ju untuk menguntit Vee & p'Third yang sedang hangout. Malamnya pun si San sibuk melihat gerbang rumah dari tingkat atas, of course menantikan ayang Vee udah larut malam kok belum pulang sihhh... kakanda kan jadi cemas :p dan yang bikin nae lebih ngakak lagi, ini kakek San ada denialnya juga ye kan, kalo ditanya si Vee : "Kamu nungguin aku ya?" terus dijawab si San : "Kaga tuh, gue lagi baca buku!" (padahal bukunya posisi kebalik :v) -- p'Third sendiri, memang ada rasa sama si Vee, bahkan sejak masih SMA, tapi dia gak punya kesempatan menyatakan perasaannya kala itu, dan begitu kembali bertemu dengan si Vee, itu digunakan p'Third untuk mengejar kembali cintanya. -- Sadly, cintanya p'Third ditolak karena si Vee sukanya sama si San.. walaupun perasaan si Vee abu-abu karena kakek San kan pengennya Khun Wat. -- Dampak dari ketidakjelasan hubungan diantara San & Vee, si San selalu cemburuan, marah melihat Vee bersama p'Third. Pernah lagi sampe mau baku hantam kakek San & Dokter Third rebutan si Vee njirrr.. gileee.. pake pelet ape lu Vee direbutin 2 cowo endol T-T
Nah karena setiap kali bertemu bagaikan tom & jerry nih ya si San & p'Third, akhirnya p'Third ngasih tau kalau cintanya ditolak si Vee, karena si Vee sukanya sama si San. Dan dari semua sikap & perdebatan ini, kakek San akhirnya menyadari kalau posesifnya, kecemburuannya atas dasar karena dia sudah suka sama si Vee. The last p'Third be like : "Kalo lo emang suka sama Vee, lo kudu nyatain perasaan elo! TAPI... jika elo menyakiti hatinya, gue bakal merebutnya dari elo!" #Damnn.. (nae mencium aroma-aroma sadboy nih gays :v) -- Dengan tekad yang mantap, kakek San pun menyatakan perasaannya kepada Vee dari luar pintu kamarnya si Vee. And you know what? sudah sepanjang x lebar bin romantis itu si San ngungkapin perasaannya, tau-taunya si Vee gak dikamar :v membagongkan. -- Dan si San nyusun planning besoknya, yaitu ngedate sama si Vee, dinner di resto ye kan cuma berduaan, berdansa bareng, then si San menyatakan perasaannya, dan bagaimana jawaban si Vee, di ACC dong say, :v karena actually, pas si San menyatakan perasaannya di depan kamar si Vee, si Vee yang masih di tangga gak sengaja mendengar ucapan-ucapan si San, dan dia gak langsung menanggapi saat itu karena sebenarnya udah kesenengan banget, di kamar pun rasanya pengen teriak ya Vee saking senengnya :v Aww... Oh ya, gak ketinggalan juga habis dinner ke resto, mereka gak balik ke rumah nich, sampe-sampe Ju dll cemas kemana kakek San & Vee, eh ternyata ke hotel toh mau bercocok tanam :v Hmmpssshh!
Sebelum nae nge-crosscheck, ada satu hal lagi ya mau dilakukan si San. -- Menjenguk neneknya si Vee. Kan selama ini si San cuma membantu dari segi uang untuk perobatan neneknya si Vee. Kali ini dia datang dengan niat baik untung menjenguk. -- And ada hal yang mengejutkan, ekspresi neneknya si Vee kayak shock, heran pokoknya looksnya kayak kelihatan gak senang. Suasananya pun jadi awkward banget di ruangan itu. -- Disinilah ada plot twist, dimana neneknya si San memberikan sebuah foto jadul ketika neneknya masih anak sekolahan berfoto dengan cowo yang mirip dari segi muka, tinggi badan & nama dengan si San. -- Si San pun akhirnya ngeh, ternyata neneknya si Vee adalah anak sekolahan yang pernah ditolongnya saat dikejar-kejar sama preman duluuu! iyaa.. dulu...... yang mana saat itu juga kebetulan si San pindah ke daerah tempat tinggalnya neneknya si Vee karena mendengar ada pertanda yang berkaitan dengan Khun Wat di daerah sana. Sebagai ucapan terima kasih sudah ditolong, neneknya si Vee waktu itu sering memberikan makanan untuk si San, fotbar deh... dan itulah menjadi kenang-kenangan terakhir sebelum akhirnya si San pindah tanpa kabar dari daerah itu ke daerah lain. --- Pertemuan neneknya si Vee & San kembali tuh such a Nostalgia tau gak say, walaupun dengan kondisi berbeda, neneknya si Vee sudah tua dan terbaring karena penyakitnya, sementara si San masih muda, tampan seperti dulu. Tapi heart-warming ketika neneknya tau ternyata San-Vee menjalin hubungan ^^ -- Its time to crosscheck! Si San & Vee saling mencintai? (sudah!) Ju, Bibi Rat & Paman Chong mendukung hubungan San-Vee? (support banget 100% malah!), p'Third merelakan Vee untuk San? (Yup! i respect him), neneknya si Vee merestui San-Vee? (lahir batin merestui banget!!) -- So, tampaknya sudah gak ada perlu yang di cemaskan lagi gak sih? defenisi hidup bahagia bersama ayang... diterima orang sekitar, saatnya persiapan untuk melepas janji 100 tahun ultahnya Dewi NiWa then HAPPY EVER AFT..........
No!!! Not yet! Gak segampang itu ferguso! bagaimana disaat semua sudah kelihatan sempurna. Tiba-tiba menjadi goyah dan tidak sempurna lagi. To the point aja sih, KHUN WAT SUDAH KETEMUUUUUUU! T-T dan kali ini Khun Wat sendiri yang menemui si San! (nae yang nonton sampe shock, ngapain pake acara sudah ketemu segala sih!!!) T-T --- Dan dari tadi juga nae belum ada membahas tentang progress pencarian reinkarnasi Khun Wat. Karena si Suchat gak bisa dipercaya, untung ada Sensei Tao yang berusaha mencari keberadaan Khun Wat, dalam sebelum Khun Wat datang sendiri menemui si San, Sensei Tao pernah memberitahu kemungkinan reinkarnasi Khun Wat berada, tapi reaksi si San udah gak interest lagi dalam misi "pencarian reinkarnasi Khun Wat" karena si San lagi dimabok asmara, falling in love dengan si Vee, si San juga gak mempermasalahkan lagi kalau misal reinkarnasi Khun Wat adalah cowo. Malah kata si San sih kek be like : "Lebih enakan yang ini sih :v" wkwkwkw... --- Then, dikagetkan dengan kehadiran reinkarnasi Khun Wat, yang akhirnya mengacaukan segalanya. Oh ya, reinkarnasi Khun Wat ini namanya Watfah, tanggal lahirnya sama dengan si Vee secara detail, dan si Watfah somplak ini memang berasal dari garis keturunan generasi keluarganya Khun Wat. -- Semakin diperkuat kalau si Watfah adalah reinkarnasi Khun Wat yang asli karena dia ingat setiap kejadian suka duka kala itu hingga akhirnya tertembak oleh Tn.Trai.
Refleks dong si San dilanda kedilemaan. Harus memilih Watfah, atau Vee. Dilanda kebingungan juga karena detail lahir Watfah & Vee sama ini, batu lima warna memancarkan warna kepada dua orang ini juga. Dan harusnya, si San milih si Watfah karena dia ingat semua kejadian kala itu, berbeda dengan si Vee yang gak ingat apa-apa. --- Jangan tanya gimana perasaan si Vee ya say, cemburu, marah, insecure, dia merasa bukan siapa-siapa lagi, merasa gak pantas mendapatkan cintanya kakek San T-T karena cewe yang dinanti-nantikan si San telah ketemu. Si San pun kalau ditanya sayangnya sama siapa? dia pasti dengan mantap jawabnya "VEE" tapi di lain sisi, si San merasa mengkhianati janji cintanya sama Khun Wat, dan terpaksa harus memilih si Watfah untuk melepas janji 100 tahun nantinya kepada Dewi NiWa. -- Kebayang gak sakit hatinya si Vee saat dia berkemas-kemas mau angkat kaki dari rumahnya si San saking insecurenya, tapi langsung dipeluk dan ditenangin si San, kalau si San juga gak mau pisah sama si Vee. Even, malamnya si Vee sampe gak bisa tidur karena nangissssss, sesedih, seinsecure itu... jujur! ini scene yang bikin air mata nae nangis T-T perasaan episode sebelumnya udah mantap banget bakal hidup bahagia, eh.. sejak kedatangan si somplak Watfah, semua jadi kacau begini. --- Ditambah, si Watfah ngomong 4 mata langsung sama si Vee, Watfah be like : "Vee, gue adalah Khun Wat yang dinanti-nantikan Khun San selama seadab ini, kalau kamu emang cinta sama dia, kamu tau kan harus ngelakuin apa?" ucap si somplak ini dengan ekspresi lugunya, muka-muka memelas sambil menitikkan air mata. --- Kalau kamu membaca ini kamu pasti beranggapan : "ini adminnya kok jahat amat sampe ngatain dengan sebutan si somplak! padahal reinkarnasi Khun Wat ini kan gak salah?" Hmm... karena kamu belum tau deh kebenarannya seperti apa.
Setelah perbincangan Vee dan si Watfah selesai, si Watfah berpapasan dengan p'Third yang memang mau menemui si Vee untuk membahas rekomendasi rumah sakit perobatan untuk neneknya si Vee. Tapi, disaat yang bersamaan, si Vee dapat telpon dari RS neneknya dirawat kalau kondisi neneknya semakin melemah... Pokoknya in the darkest moment si Vee, saat dia merasakan patah hati karena si San balik ke pelukan si Watfah, terus melihat neneknya, keluarga satu-satunya yang dia sayangi lagi sekarat, dan takut akan ditinggali neneknya. Si Vee yang sudah tau keberadaan Batu Lima Warna, nekad diam-diam mencuri batu itu dan membawanya kabur. Ada efek yang langsung terasa, semakin batu itu jauh dari si San, maka sakit luar biasa si San akan kambuh lagi, kali ini sudah mempengaruhi fisiknya yang semakin melemah, berdiri sebentar pun nggak akan sanggup. --- Sesampainya si Vee membawa batu lima warna dan memberikannya kepada neneknya. Neneknya malah menolak memakai kekuatan batu itu karena neneknya be like : "Nenek gak mau mencuri hidupnya San, karena San sudah pernah menolong hidup nenek dulu!" (aww.. mata nae refleks berkaca-kaca). So.. karena mencuri batu lima warna sia-sia, si Vee berencana bakal mengembalikan batu lima warna secara diam-diam juga bersama sohibnya si Ton, tapi pas menyelinap, salfok di rumah itu lagi diskusi trending topic. -- Of course tentang hilangnya Batu Lima Warna, dan tersangka yang dicurigai adalah si Vee. Tapi si Watfah somplak selalu aja ngompor-ngompori tau gak, supaya yang di rumah itu percaya kalau alasan dia menuduh yang mencuri itu si Vee dan itu make sense karena neneknya si Vee sakit. Si Watfah juga menambahi dengan sok-sok perhatian sama si San, gak mau si San sampe milih orang yang salah untuk melakukan upacara pemutus seratus tahun saat ultah Dewi NiWa nantinya.
Mendengar percakapan itu, si Vee pun refleks nyelonong masuk ke dalam. Dan mengakui kalau dia memang mencuri Batu Lima Warna. Tapi dia pengen ngembaliin lagi, karena si Vee tuh udah kek dianggap keluarga banget sama "orang-orangnya" si San, jadi pas tahu si Vee mengkhianati mereka, rasanya kayak air susu dibalas air tuba tau ga! nahh.. itu kan dari POV mereka, sementara kalau nae memahami dari POV si Vee, dia punya alasan sendiri melakukan hal tersebut, dan yang bikin nae nyesek, si Vee juga berbohong kek be like : "Iya, gue dari awal ngedeketin p'San karena gue emang mengincar batu ini. Kalian ingat waktu gue tertusuk pisau? itu bukan karena gue pengen menyelamatin batu ini, tapi karena gue pengen mencurinya, ehh.. keduluan sama si Suchat." -- Alhasil.. si Vee diusir dari rumah itu. --- Dan reaksi nae sama kayak si Ton, bertanya-tanya kenapa si Vee sampe berbohong begitu, si Ton yang notabene bestienya, ataupun nae yang cuma sekedar penonton bisa melihat sedariiiii awal, si Vee memang suka sama si San, apa alasan si Vee sampe bohong seakan-akan gak pernah mencintai si San selama ini. Dan terkuaklah, kalau itu satu-satunya jalan terbaik yang bisa dia lakukan untuk p'San tersayang. Si Vee memang cinta sama p'San. Tapi dia gak mau rasa cintanya akan menyakiti si San. Karena dia merasa, dia bukanlah reinkarnasi Khun Wat yang asli. Dia bukan orang yang tepat. Jadi, dengan harapan si Vee : "biarlah gue melihat p'San bersama orang lain asalkan tetap hidup, daripada mencintai gue akhirnya pergi untuk selamanya". Damn... mata nae refleks berkaca-kaca lagi. Sini Vee T-T nae peyyuk. Ya ampun ni anak sampe seinsecure itu... sumpah! gakuat nae lihat si Vee mode sakit hati bin insecure gini. Kamu pantas kok boy mendapatkan cintanya p'San. Aigoo...
Kembalinya Batu Lima Warna ke tangan si San. Mengembalikan kondisi si San yang semakin membaik. Dan begitu kondisi si San membaik, yang dicari si San terlebih dahulu adalah si Vee. Bahkan saat orang-orang dirumah itu pada masih kecewa sama si Vee, si San yakin ada alasan tersembunyi kenapa si Vee melakukan itu. -- Sadly, si Vee nggak berada di rumahnya, rumah sakit perawatan neneknya si Vee pun sudah dipindahkan. So... si San & Ju pun menanyakan sama si Ton dimana keberadaan si Vee sekarang. And yeah.. Vee tinggal sementara di rumah p'Third. --- Dan itu menyedihkan banget bagaimana p'Third serumah dengan orang yang dia cintai, tapi mendengar orang yang dia cintai itu tiap malam menangis dari kamar sebelah gegara patah hati dibuat cowo pilihannya. -- Makanya saat si San menemui p'Third minta dipertemukan sama si Vee, p'Third murka banget sampe nonjok si San, berani-beraninya menyakiti si Vee. Seakan p'Third ini kek be like : "Gue karakter Sadboy di series ini ya anjir, tapi jangan coba-coba bikin si Vee ikut-ikutan jadi karakter sad ya anyingg...!" -- Then, salfok deh p'Third sama si Watfah yang datang nyusul, p'Third be like : "Owhh... gue kenal elo, elo waktu itu yang bicara sama si Vee, apa yang elo omongin samanya hah? sejak itu, si Vee jadi galau. Gak nyangka kalian berdua tega melakukan ini terhadap Vee!" --- Mari ulik dari POVnya si San, kita tahu kan betapa dilemanya si San, simpelnya gini, reinkarnasi Khun Wat sudah ketemu + ingat kejadiannya, secara logis, harus milih si Watfah supaya tetap hidup! tapi jika si San milih si Vee, dia akan mati. Keputusan berat itulah yang membuat si San serasa diambang awang-awang, dan begitu menyadari kalau kedilemaannya membuatnya sulit mengambil keputusan. Si San pun akhirnya bersikap TEGAS. Mau gak mau dia harus memilih antara Watfah dan Vee, serta siap menerima dampak apa yang akan terjadi atas pilihannya.
Si San pun menemui si Watfah. Apakah si San akan memilih si Watfah? No.. si San minta maaf sama si Watfah kalau dia gak bisa bersama si Watfah walaupun si Watfah adalah reinkarnasi Khun Wat. Si San memilih cowo kesayangannya, si Vee, dia rela mati asalkan bersama si Vee. -- Mendengar itu si Watfah pun marah, merasa cintanya dikhianati, merasa apa yang sudah dia lakukan seabad lalu kek sia-sia karena pada akhirnya si San memilih orang lain. The last si Watfah meminta setengah pecahan Batu Lima Warna. Watfah be like : "Gue menolong elo dulu, dan elo pake batu itu untuk menantikan gue. Kalo gitu, gue juga berhak dong memiliki batu lima warna itu." -- Karena tekad si San sudah bulat memilih si Vee, dia rela memberikan pecahan Batu Lima Warna itu untuk si Watfah. Then.. si Watfah pun pergi dari rumah itu bersama pecahan batu itu. -- Resikonya kita sudah tahu kan saat batu itu jauh dari si San, si San tergeletak lemas. Paman Chong, Bibi Rat & Ju langsung menghubungi Sensei Tao, untuk sementara kondisi si San bisa membaik kalau memakai kalung jimat buatan Sensei Tao, tapi sifatnya "sementara" bagaimanapun mereka harus mencari keberadaan si Watfah untuk mendapatkan Batu Lima Warna itu. --- Untuk casenya si Vee, si San mintol sama si Ton supaya dihaturkan bisa ketemuan sama si Vee. Jadilah si Ton nelpon si Vee pura-pura sakit dan si Vee datang mau menjenguk. Eh.. pas ketemu, kok sehat wal'afiat ni anak, tau-taunya si San udah menunggu di dalam. -- Si San & Vee pun berdebat, si Vee menyuruh si San supaya balik aja sama si Watfah, tapi si San ngotot pengen bersama si Vee. Dari perdebatan mereka gak sengaja kalung jimat si San jatuh dan gak nampak keselip kemana, and refleks si San tergeletak lemas kesakitan. -- Dari sini aja kita tahu betul kalau si Vee masih sayanggg banget sama si San, dia langsung buru-buru menolong si San, dan membawanya ke kuil supaya dibuatin Sensei Tao kalung jimat yang baru.
Padahal waktu si San tergeletak lemas kesakitan, p'Third menyaranin bawa ke rumah sakit aja. Tapi si Vee ngotot bawa ke kuil aja. Soalnya orang tipikal p'Third orang medis, berlawanan dengan hal-hal berbau supernatural seperti ini ye kan. Tapi bagaimanapun p'Third akhirnya percaya dengan si San sudah berumur seabad lebih berkat Batu Lima Warna + tau alasan dibalik si San pas awal-awal ketemu p'Third bawaannya kesel kek mau ngajak baku hantam mulu, karena p'Third mirip dengan Tn.Trai. --- Dan ada kejanggalan! kalau dipikir-pikir lagi, dulu... San, Khun Wat & Tn.Trai saling mengenal, dan sekarang.. San, Watfah & p'Third bertemu kembali.. anehnya, si Watfah & p'Third gak saling mengenal, padahal si Watfah bilangnya sama si San dia ingat semua kejadian saat itu, dia ingat betul saat dikejar-kejar lalu tewas tertembak Tn.Trai. Tapi ini udah ketemu 2x sama p'Third, yang berpapasan itu, terus yang datang menyusul si San menemui p'Third, si Watfah benaran gak ada merasa deja-vu samsek, logikanya jika si Watfah mengingat muka Tn.Trai, pas ketemu p'Third dia harusnya ketakutan dong! ini kek lempeng aja menganggap orang lain yang gak dikenal. -- San-Vee dan yang lain pun be like : "Anjirr. kita tertipu!! Siapa sebenarnya cewe ini?"
Mari kita kupas siapakah si somplak ini.. si Watfah memang dari garis keturunan nama keluarganya Khun Wat, dan tanggal lahirnya sama dengan si Vee. Tapi dia bukanlah cewe polos, anggunly seperti Khun Wat, justru kebalikannya, ni cewe rada badung yagesya :v suka ke klub malam, minum alkohol, pekerjaannya pun sebagai seniman tato. Si Watfah juga punya riwayat kriminil, alias mantan napi, dia dibebaskan dan dipekerjakan oleh si Suchat & Tn.Chen untuk menyamar sebagai Khun Wat demi mencuri Batu Lima Warna. -- Iyes! masih hidup ni duo syaiton, defenisi orang jahat susah metongnya ya, selamat dari kecebur kecelakaan mobil bukannya tobat, malah makin maksiat. -- So, terbukti kan tujuan si Watfah bukan karena cinta sama si San, tapi demi duitttt... seperti yang dijanjikan Tn.Chen. Dan begitu Batu Lima Warnanya dapat, si Watfah ngelunjak say, dia menaikkan harga barter Batu Lima Warna dengan harga yang semakin tinggi... Mau gak mau, Tn.Chen harus mau membayarnya dengan nominal tinggi tersebut. --- Meanwhile, San-Vee dll yang sedang mencari keberadaan si Watfah somplak, mulai mendapatkan titik terang, si Ton pernah gak sengaja melihat si Watfah nongkrong di club malam tempat dia kerja part-time. Dan keesokannya, mereka ngecek lagi ke club malam itu, dan bener... si Vee melihat dengan mata kepalanya sendiri sifat asli si Watfah :v yang benar-benar lucknut dan bersekongkol sama si Suchat. -- Untuk mensiasati, San-Vee dll membuat rencana, yaitu membuat video pengumuman bakal ada pameran Batu Lima Warna Dewi NiWa dalam 2 minggu ke depan, dengan garis bawah "batu yang mereka tunjukkan adalah yang asli!" (padahal yang fake :v). --- Sontak dong, si Watfah dan Tn.Chen yang saat itu bakal melakukan transaksi barter, tiba-tiba jadi ragu... dan memerintahkan si Watfah untuk mengambil yang asliiiii.... kalau nggak, bakal dimetongin si Watfah somplak.
Balik deh si Watfah ke rumah si San dengan mode bunglonnya, pura-pura menjadi reinkarnasi Khun Wat yang anggun, polos, padahal mereka yang di rumah itu udah tau tabiat busuk si somplak satu ini. Nae sampe ngakak banget melihat ni cewe dikerjain sama si Vee & Ju.. sampe disiram pake air teh... terus dilap mukanya pake kain lap.. andai nae masuk ke series ini udah nae tabok-tabok ni si somplak :v huh.. kesel nae.. Hahaha! tujuan si somplak sudah pasti pengen meminta Batu Lima Warna, tapi si San nggak bisa ngasih, alasan simpelnya sih.. butuh Batu untuk dipamerkan nantinya saat ultah Dewi NiWa, jadi kalau mau si San ngasih batu itu, si Watfah harus mengembalikan batu yang sudah diberikan samanya. Berhubung batu itu lagi gak ditangan si somplak (ojelas.. kan ditinggalin si somplak ini sama Tn.Chen). San & si Watfah pun bikin kesepakatan, kalau besoknya di gedung opera mereka ketemuan untuk barter batunya. -- Balikk lagi deh si Watfah untuk menjemput batu itu dari Tn.Chen. -- Dan tampaknya Tn.Chen dah muak berbisnis sama si somplak ini :v banyak banget ulur-tarik-ulur-tariknya, jadi Tn.Chen memerintahkan si Suchat & para oknum untuk diam-diam ngekor dan membantai semuanya yang di opera itu. --- Hari esok pun tiba! kita tahu kan, San tanpa batu lima warna yang asli akan melemahkan fisiknya, walaupun pake kalung jimat itu sementaraaa banget, harus bolak balik dibuatin kalung jimat baru! dan perjanjian awalnya, si San yang akan ketemuan dengan si Watfah, tapi berhubung kondisi si San nampak lemah, bisa saja membuat si Watfah curiga dan gak mau barter karena ketahuan batu yang asli yang ada ditangan si Watfah. Jadilahhh... si Vee pergi ditemenin si Ju & Sensei Tao menemui si Watfah di gedung opera yang udah bete sedari tadi karena kelamaan nunggu :v
BTW... apa cuma nae yang merasa si Watfah disini mirip Zazkia Gotik(?) nevermind! kaga nyambung :v -- Jujur! scene mereka mau tukar box batunya bikin nae greget njirr! pertama si Vee yang ragu! pas udah mau deal, ehh.. si Watfah yang ragu! alhasil, Sensei Tao deh disuruh untuk tukeran box sama si Watfah dengan posisi Sensei Tao harus membuktikan kalau batu yang dipegangnya yang asli. Emang lagi apes ya say! lampu boxnya tiba-tiba koslet dan terbukti Fake!! :o Saking shocknya, Sensei Tao menghempaskan box batu yang dipegangnya ke kaki si somplak, refleks dong si Watfah kesakitan dan box batu yang dipegangnya ikut terjatuh. -- So! batu yang tercecer di lantai jadi tidak diketahui mana yang asli dan mana yang palsu. Adegan rebut-rebutan batu pun terjadi antara Ju, Vee & Watfah. -- Berhubung si Watfah ternyata punya pistol, dia gunain itu untuk mengancam pihak si Vee supaya si Vee mau menyerahkan batu yang dipegangnya. Untung si Vee pintar, pas mau menyerahin ntuh batu, dia langsung memijak kaki si Watfah dengan kuat, disaat si Watfah masih fokus dengan kakinya kesakitan, Vee dkk berusaha kabur. Eitsss... tidak semudah itu! ternyata di depan pintu opera, sudah ada si Suchat dan para oknum yang sedari tadi memantau. -- Fix! ini sih situasinya sudah terkepung, mau ke luar ada si Suchat, balik ke dalam ada si Watfah. Tapi si Suchat sudah gak pandang bulu lagi, pokoknya siapapun di dalam siap-siap aja bakal dimetongin. Suasananya genting banget saat Vee, Ju, Sensei Tao & si Watfah somplak kudu sembunyi bareng demi menghindari hujan peluru tembakan Suchat cs.
Oh ya, kondisi si San gimana? ketika dia diobati dan istirahat, dia bermimpi.. di dalam mimpi itu dia melihat si Vee berhasil mendapatkan Batu Lima Warna, tapi kondisinya sudah bersimbah darah. Refleks dong si San terbangun dan menanyakan sama Paman Chong & Bibi Rat akan keberadaan si Vee. -- Cusss... si San OTW ke gedung opera dan melihat si Suchat dan oknum-oknumnya lagi membabi buta menembakkan peluru ke arah Vee dll yang bersembunyi. --- Dengan kondisi yang tidak stabil, si San harus melawan si Suchat yang bermodalkan senjata, and yes! si San kakinya kena tembak dan dihajar habis-habisan sama si Suchat. Sumpahhh! si Suchat emang iblis tau gak, durhaka banget, mulai dari kecil lu dirawat diterima di rumah si San, ehh.. tau-taunya pas dewasa jadi pengkhianat. --- Ju, Vee & Sensei Tao sempat memberontak melawan para oknum, atleast ada titik terang dimana batu lima warna yang dipegang si Vee ternyata yang asli dan bercahaya dengan sendirinya... langsung dong dia lemparkan batu itu ke arah si San. -- And now... nae menyebut ini baru setimpal, si Suchat punya senjata & anak buahnya bakal versus melawan si San yang sudah memegang Batu Lima Warnanya, seketika luka si San sembuh. Tau gak endingnya disini? para oknum metong, dan begitu si Suchat terpojok, dia langsung mohon-mohon minta maaf sama si San supaya kaga dibunuh! heol.. mana si San masih terlalu baik lagi, dia gak akan membunuh si Suchat, tapi ngehint akan menghukum si Suchat atas kelakuannya.
Tampaknya kita gak dikasih jeda nafas tau gak say. Ini tuh sebenarnya udah memasuki dua episode terakhir dan benaran intens banget rebutan Batu Lima Warnanya. Saat Vee, Ju & Sensei Tao mau bergegas mencari bantuan, dihadang lagi sama Tn.Chen dan para oknumnya. Jangan tanya si Watfah kemana... kabur ke daerah asalnya dia. --- Tn.Chen mengancam si San, kalau mau Vee dll tetap hidup, si San kudu nyerahin Batu Lima Warna itu. Dan sesuai dugaan nae, begitu Tn.Chen datang, kerasukan iblis lagi si Suchat, berpihak ke Tn.Chen, mending tebaskan aja San kpala si Suchat itu tadi.. gedek nae lihatnya, biar deh jiwa sikopet nae menggebu-gebu, dongkol abis soalnya. Argggghhhh! -- Semakin si San melama-lamakan pilihannya, yang terancam adalah si Vee yang ditembak para oknum, udah kakinya kena, punggungnya kena.. -- Begitu si San mau menyerang Tn.Chen pun, Tn.Chen malah menumbalkan si Suchat, ditembak coy! iblis nembak iblis.. mau gak mau si San gak punya pilihan lain, demi menyelamatkan Vee dll dia pun menyerahkan Batu Lima Warna itu kepada Tn.Chen. -- Namanya juga iblis ye kan, bukannya dibebasin, si ajg Chen malah memerintahkan para oknum untuk membantai San dll. -- Adegan baku hantam pun terjadi lagi, si San yang mencoba melawan para oknum demi melindungi Vee dll. -- Meanwhile Tn.Chen yang akhirnya puas berhasil mendapatkan Batu Lima Warna, kebahagiaan itu gak bertahan lama, si Suchat yang kondisi sekarat rebutan batu itu dengan si Chen. Kok.. ini jadinya Tn.Chen VS Suchat? :v Ahhh.. biarin aja say, orang tamak gitu, yang bukan hak miliknya di klaim seakan-akan hak miliknya. Biarin aja mereka dua sampe baku hantam baku tembak. Alhasil si Suchat tertembak bertubi-tubi hingga metong oleh Tn.Chen saat hendak memungut Batu Lima Warna yang terpelanting. -- Kondisi Tn.Chen juga sekarat sih, mana dia gak bisa jalan ye kan, harus merayap untuk mengambil Batu Lima Warna. Ehh.. pas mau dapet! udah keduluan sama si San :p Kaciannn... don't worry, si San gak membunuh Tn.Chen kok, metong sendiri dia karena kesekaratannya. Mampos dah! neraka VIP to Tn.Chen & Suchat bersama para pengikutnya :v
Seharusnya mereka senang ye kan! ini tuh kek Kemenangan, Victoryy!! keberhasilan mengalahkan para musuh dan merebut kembali Batu Lima Warna. But.. shitt.. ternyata si Vee sekarat juga. Dia kena tembak di dadanya saat battle kedua (kehadiran Tn.Chen). Air mata nae sampe netes pas adegan ini... tentang si Vee yang mengucapkan pesan-pesan terakhirnya untuk si San T-T dia pengen si San menjalani hidupnya dengan bahagia, meskipun dia sudah gak berada di hidup si San lagi. Begitu si Vee sudah gak sadarkan diri lagi. Si San mengecek nafas si Vee, dan masih bernafas tipis, artinya masih ada harapan... dan langsung menyuruh Sensei Tao untuk menyembuhkan si Vee dengan Batu Lima Warna. Resikonya pun bikin nyesek, jika pecahan Batu itu dipakai menyembuhkan si Vee, maka gak ada lagi batu yang dipake untuk ritual upacara Dewi NiWa dan si San akan meninggal kan? tapi si San siap dengan resiko itu. Daripada si Vee metong, si San gak siap kehilangan orang yang paling dia cintai untuk kedua kalinya. --- Puji Tuhan, si Vee kondisinya membaik, semua luka tembaknya pulih seketika dan dirawat sementara di rumah sakit karena gak sadarkan diri sampe beberapa hari ni anak. --- Dan sepengetahuan si Vee, dia sembuh karena dibawa ke rumah sakit. Dia nggak tahu kalau dia disembuhkan karena sisa pecahan Batu Lima Warna. Si San pun gak ada menyinggung-nyinggung lagi soal Batu Lima Warna, gak cuma si San, semua orang di rumah itu udah diperintahkan untuk tidak memberitahu/menyinggung soal Batu Lima Warna kepada si Vee. Harus act normal, bersikap seperti biasa. Andaipun gejala sakit luar biasa si San mau kumat / kondisi si San tiba-tiba drop, Paman Chong, Bibi Rat & Ju harus ngasih alasan kek : "kurang istirahat ini kakek San" -- "kecapekan ini kakek San!"
Si Vee juga ngefeeling sih, kok serasa ada yang disembunyikan darinya. Soalnya vibes dirumah itu kek sedih banget, semua seakan pake topeng "i'm fine" padahal dibelakang si Vee, Bibi Rat sering nangis karena gak tega bakal melihat si San meninggoy T-T si Ju aja yang dikenal cerah ceria, lebih banyak diam... -- Menjelang semakin dekatnya ultah Dewi NiWa, si San mulai menunjukkan gejala fisik lainnya, dia mulai batuk darah & mimisan. And still.. si San menyembunyikan hal ini dari si Vee, dia gunain momen waktu tersisanya untuk membahagiakan si Vee. Termasuk melamar si Vee. Kali ini bukan atas dasar kontrak ya say, emang atas dasar suka sama suka. Romantis tapi painful banget nae lihatnya. Senang melihat dua cowo ini bakal nikah benaran! tapi dilain sisi nae cemas akan kondisi si San T-T --- Kondisi neneknya si Vee pun bikin nae nangis kejer... nae nangis karena neneknya udah sekarat banget, dan melihat cucunya pakai jas nikah bersama pria yang dicintai. Sadly, neneknya gak bisa bertahan hingga hari pernikahan San-Vee, jadi neneknya memberi restu dan memberi pesan untuk saling menjaga satu sama lain. Dan setelah itu neneknya si Vee pun menghembuskan nafas terakhir... kebayang gak senangis petcah apa si Vee kehilangan neneknya T-T San, p'Third, Ju, Bibi Rat bahkan nae sama-sama nangis anjirr T-T nae nontonnya serasa diajak masuk ke dalam ceritanya.
Belum sembuh luka duka pasca meninggal neneknya, si Vee harus menghadapi luka lainnya. Karena kondisi si San semakin memburuk dimana dia sering muntah darah + sudah nampak kek efek-efek pembuluh darah(?)nya getoh ditubuhnya! singkatnya si San sekarat! Dan dia gak mau si Vee cemas melihat kondisinya, alhasil.. si San pun pergi dari rumah. --- Perginya gak jauh-jauh kok, bersembunyi di rumah p'Third, itupun p'Third hanya bisa membantu meringankan rasa sakit sebentar doang dengan bantuan medis + actually p'Third marah dengan pilihan si San ini. Karena itu sama aja kek si San menyakiti hati si Vee. Misalnya pun itu bakal menjadi pertemuan terakhir setidaknya si Vee bisa perlahan-lahan mengikhlaskan tau ga say, daripada kayak gini.. si Vee setiap hari dihantui rasa bersalah karena sudah mengambil sisa hidupnya si San. Iyes! si Vee baru ngeh ternyata sembuhnya itu karena Batu Lima Warna, makanya ni anak pesimis menganggap si San pergi karena gak mau melihatnya lagi... --- Melihat si Vee yang setiap hari menangis mulu, p'Third pun membawa si Vee menemui si San... --- Dan begitu ketemu si Vee ngeluarin semua unek-unek kepesimisannya soal mengambil sisa hidupnya si San... dan si San gak marah sama sekali sama si Vee, justru si San jadi mengerti apa yang dirasakan Khun Wat ataupun dirasakan si Vee ketika sekarat, rela berkorban untuk orang yang dicintai dengan ikhlas, karena itu, si San menyuruh si Vee jangan merasa bersalah karena sudah dipakaikan Batu Lima Warna. Kalau si San tiada, dan si Vee masih merasa bersalah setiap hari, itu yang membuat si San di alam sana jadi merasa buruk akan pilihannya. --- San-Vee pun berdamai, si Vee membujuk si San untuk pulang, dan menjalani sisa hidup si San sebahagia mungkin.
Menjalani sisa hidup si San, mulai dari menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat, seperti Paman Chong, Bibi Rat, Ju. Berdoa ke kuil, mengunjungi makam neneknya si Vee. Mengambil foto keluarga sebagai kenang-kenangan. Juga menghabiskan moment pribadi untuk San-Vee itu sendiri, seperti mereka dua ngedate, ehem-ehem, dan si San terus menguatkan si Vee dengan mengibaratkan kek be like : "Jika abang nanti sudah tiada, abang akan ada di atas sana, jadi bintang terterang di langit malam, yang akan melihat adek dari sana. Saat hari itu tiba, adek harus kuat ya!" (please.. siapa yang naruh bawang disini T-T semakin ke penghujung series air mata nae serasa dikuras mulu! jujur nae takut banget kalau series ini sad ending). --- Dan hari H! telah tiba. Ulang Tahun Dewi NiWa dan upacara pemutus janji Batu Lima Warna. Si San dibawa ke kuil dan dia udah ikhlas banget, di kondisinya yang sekarat dia ngasih kata-kata terakhir untuk orang-orang terdekatnya. Termasuk sama ayangnya, nampak si awalnya si Vee mencoba tegar, tapi dia gak bisa membendung air matanya akhirnya banjir juga. Jangan tanya nae say gimana... nae defenisi udah serasa ikut masuk ke dalam seriesnya, nae yang nonton pun udah mengalir aja air mata ini T-T
Dan begitu tengah malam, Sensei Tao memulai upacara pemutus janjinya. Refleks si San mengalami sakit yang luarrrrrrrrr biasaaa, disaat orang-orang lagi suasana genting, tiba-tiba aja ada kehebohan dari luar kuil. Eh! ternyata si Watfah yang datang dan suara kehebohan itu karena jatoh dari motornya. Mari flashback! Kan kita tahu saat insiden di gedung Opera VS si Suchat & Tn.Chen then datang si San menolong, ni cewe kabur ke kampung halamannya. Dan saat hari H ultah Dewi NiWa tiba! dia mengalami insiden sial yang bikin nae ngakak mulai dari beli minuman kaleng eh pembukanya copot, kena timpa tenda, kepentok, kecebur becek wkwkwk... dan gak sengaja menemukan poster Ulang Tahun Dewi NiWa yang gak sengaja tertiup angin. --- Karena tahu hari ini ultahnya Dewi NiWa, si Watfah somplak langsung buru-buru nancep gasssss dari kampung halamannya untuk menemui si San. Bayangkan dari hari masih terang, akhirnya sampe juga di kuil malam hari, itu pun sial lagi motornya tergelincir wkwkwk... Tapi nae hargai sih niat baiknya. -- Niat baiknya apa? Ketika si Watfah berhasil mendapatkan Batu Lima Warna dari si San yang saat itu lebih memilih si Vee daripada dia (yang masih menyamar jadi reinkarnasi Khun Wat). Sesampainya di hotel ni cewe gak sengaja menjatuhkan Batu Lima Warna, dan sompel dikit ntuh batu.. jadi sompelannya dia simpan di dalam tempat kosmetik bekas. Hubungannya dengan situasi saat ini, si Watfah jauh-jauh kembali menemui si San untuk membawa sompelan Batu Lima Warna yang tersisa, dengan harapan apakah masih bisa digunakan dalam upacara pemutus janji seratus tahun.
Kondisi si San juga semakin memprihatinkan, memuntahkan darah, badan kejang-kejang... waktu pun semakin sedikit, jadi si Watfah langsung memberikan sompelan batu lima warna ke tangan si Vee, dan mengarahkannya ke mulut si San. Sensei Tao aja sampe shock kek be like : "njir! nggak gitu caranya!! melanggar perjanjian itu namanya!!" -- Si San semakin menjadi-jadi kejang-kejangnya disambut suara guntur di langit sampe mati lampu, then........ he's dead... Sontak seisi kuil menjadi suasana duka, penuh isak tangis... nae sampe udah pasrah, tumben ni series BL Thailand sampe metongin karakter utamanya njir. Emang gak bisa dihidupin lagi apa si San nya? T-T dan doa nae terkabul beberapa detik kemudian, lampu kuil tiba-tiba menyala, dan si San kembali bernafas disusul efek sekarat ditubuhnya perlahan menghilang. --- Syukurlahhh... si San masih diberi kesempatan hidup! Dia bisa membuka matanya lagi, dipangkuan ayang Vee dan dikelilingi orang-orang yang menyayanginya atau bisa disebut juga Upacara Pemutus janji Batu Lima Warna berhasil. Yey! We did it ^^
Ending :
Yuk bernafas lega bersama-sama ^^ fiuhhh... dimulai dari Sensei Tao, akhirnya tugas yang diemban hingga memakan waktu selama 4 generasi, berhasil diselesaikan dengan baik. -- Ada satu pertanyaan yang waktu nontonnya nae juga bertanya-tanya, nae takut kan jadi plot hole, untung di wakilkan si Ju di ending seriesnya, si Ju nanya sama Sensei Tao, siapa reinkarnasi Khun Wat sebenarnya? Vee or Watfah? Soalnya Vee dan si Watfah sama-sama mengarahkan sompelan batu lima warna itu ke mulut si San saat upacara kemaren. Jujurly! Sensei Tao pun gak begitu yakin, tapi gausah terlalu dipikirin toh juga udah berlalu kan, yang terpenting sekarang si San memilih si Vee untuk menjadi kekasihnya ^^ atau bisa kita sebut calon bini ye kan :v kan mau nikah San-Vee. Untuk si Watfah muka boleh mirip, soal karakter pasti beda, gak ada yang plak-ktiplak-ktiplek persis sama karakter tiap orang walaupun kembar identik. -- Dan dia balik ke kampung halamannya. Keknya tobat ni cewe, takut kena azab Dewi NiWa, bayangin.. pas si San kembali bernafas, masih sempat-sempatnya nego harga karena membawa sompelan batu lima warna... wkwkwk... ni cewe pun kabur ketakutan karena begitu nego langsung bergemuruh guntur di langit. Awas dikutuk jadi ikan pari lo Watfah, durhaka loo... tapi sekali lagi nae hargai niat baikmu sis, Thanks Watfahhh kocakkk... ^^ Damai kita yaaa...
P'Third, ckkk! kamu beneran jadi sad boy beb T-T haruskah nae masuk benaran ke series ini supaya menjadi obat hati kamu dok! :v (#Plakkk! Modus! #mode_gatal). Jujur nae kasihan sih lihat p'Third nge-sadboy. Gak bisa apa? tiba-tiba di ending p'Third membuka hatinya untuk si Ton aja :v (#Plakk.. #BanyakMaunya!) <mungkin kalau penulis series ini baca tulisan nae ini pasti be like : "Noh! lu aja yang nulis naskahnye kalo getoh! :3). --- San-Vee mode romantis! semua badai cobaan telah berlalu, dan bersiap untuk nikah... oh ya... berakhirnya janji Batu Lima Warna mengembalikan si San menjadi manusia biasa, dia bisa terluka, bahkan menua dan meninggal. Tapi dia akan jalani itu semua dengan suka cita bersama ayang Vee tercinta. San-Vee ciuman di malam hari itu sweet banget dan membuat nae senyam-senyum tanpa henti. Bayangin say ciuman dari atas balkon, seakan dunia cuma milik mereka berdua, kita-kita ini hanya ngontrak, terus si San ngegoda si Vee ngajak kek be like : "yok lah! enak-enak malam ini!" terus dijawab si Vee : "Ah janganlah phi, kita harus bangun pagi besok ada acara!" :v hmmm.... --- Acara apa? yaitu Pemberian Penghormatan kepada patung Dewi NiWa, termasuk San-Vee yang berdoa bareng, mengucapkan rasa terima kasih kepada Dewi NiWa yang sudah mempertemukan mereka berdua. Series ini pun ditutup saat scene San-Vee saling menggenggam tangan dengan erat dan akan keluar dari kuil.
Review Time :
Tepuk tangan meriahhhhhh dulu! *prok-prok-prok. -- Woww! cukup lama sih nae nggak sebegininya nonton series. You know kan apa yang nae maksud? yang rasanya sampe masuk ke dalam ceritanya bahkan sampe nangis! i know nae emang alay, tapi saat nae mengatakan nae nangis, nae benaran nangiss saat itu loh. Saking nae menghayati selama menontonnya. --- Baiklah! nae akan kasih tau alasan kenapa nae bisa tertarik nonton Century Of Love ini.
Sekitar Juni lalu emang udah beredar kan perilisan foto teaser / trailer dari series ini dan nae saat itu emang bodo amat! (salah satu penyakit yang susah nae ubah wkwkwkw) apalagi nae kan bukan penumpang kapal Daou-Offroad, mengingat Love In Translation pun nae gak sampe tamat nontonnya tahun lalu. Jadi nae saat itu benaran gak peduli banget sama series ini. -- Kapan mulai tertariknya? sekitaran akhir September 2024 lalu, itupun random karena OSTnya terputar otomatis waktu nae dengar-dengar musik dari YouTube. Yang membuat nae salfok tuh OST Century Of Love ini genre dan alunannya kayak familiar ya? dan pas nae coba rewatch MVnya, wahhh... kok kayaknya seru ya? nae coba deh icip 1 episode, dan saat itu juga nae langsung kecanduan dengan series ini. Sesuka itu sama plotnya... --- Dan begitu nae sudah sampai di episode ke-6, disitu nae baru cari-cari info series ini dan baru ngeh kalau series ini naskahnya ditulis oleh tim penulis yang sama dengan To Sir, With Love (Khun Chai) & Laws Of Attraction. (Duoooo series favorit nae tahun lalu, Oh my Jam-Film). Makanya nae nonton series ini pun merasa familiar, serasa deja-vu, oh ternyata dari tim penulis yang sama toh. Apa gak semakin excited nae nontonnya coba.
Dari segi latar waktu mengingatkan nae banget sama Khun Chai, yaitu mengambil latar abad ke-19 & garis keturunan Chin-Thai (China-Thailand). Bedanya kalau Khun Chai kan emang set ceritanya di abad itu aja kejadiannya. Untuk Century Of Love, ada peralihan dari abad ke-19 ke abad 20. Dan itu menarik ketika melihat si San yang bisa hidup selama seabad, dan outfitnya mengikuti sesuai trend zaman saat itu. --- Nae ada baca komen dari temen fujodan nae kan, katanya dia nggak menonton series ini karena nampaknya kek genre fantasy time-travel, males nonton karena takut mumet mikirin konsep kembali ke masa lalu getoh, let me tell you... kalau ini genre fantasy yang gak ada tuh namanya time-travel-an balek ke masa lalu. Secara garis besar sih plot series ini bergerak maju, dan dikemas dengan penyampaiannya yang tidak belibet alias mudah dimengerti otak udang nae tau ga say... justru kalau dipikir-pikir dua series sebelumnya, yang Khun Chai dan Laws Of Attraction yang membuat nae banyak mikirrrrrr keras dalam menulis part storylinenya.
Actor dan Acting. Nae sepertinya terlalu nge-underestimate Daou-Offroad waktu nonton Love In Translation. Atau salah satu faktor nae nggak lanjut karena mereka bukan kapal favorit nae(?) #gakMakeSensesih dan begitu nae menonton Daou-Offroad di Century Of Love, nae amaze banget! nae nggak nyangka kemampuan akting mereka top markotop gini. Selama menonton series ini rasanya mengalir dan super enjoy, gak ada tuh terasa cringe sama sekali. Setiap emosi yang disampaikan bisa nae sampaikan mulai dari senang, baper, kesal, takut, sedihhhh dan terharu... (terutama sedihh sih, nae gak tahu sudah berapa kali nae nangis di beberapa adegan series ini). --- Gak cuma Daou-Offroad doang yang nae kagumi soal aktingnya, peran-peran pendukung lainnya juga gak kalah bagus. Jika ditanya siapa pemeran favorit nae selain Daou-Offroad.. yaitu karakter si Ju ini. Dia tuh cheerful banget, ceria & nackal suka nge"usil" ngeledek si San, walaupun statusnya sebagai cucu ga-da-akhlak dengan gap umur yang diceritanya jauhhhh bangettt... nae melihat hubungan San & Ju nampak kek bestie banget, si San sering ngajak si Ju untuk ngekepoin si Vee... dan si Ju pun defenisi fujoshi yang mewakili nae banget selama menontonnya, dia support banget akan hubungan San-Vee, makanya pas reinkarnasi Khun Wat ketemu *lirik-Watfah! dia juga sama kayak nae reaksinya, kek be like : "kenapa sih ni cewe harus hadir! padahal udah palinggg bener tuh si Vee aja jadi reinkarnasi Khun Wat."
Terus perkembangan karakter dari San-Vee itu sendiri, dari yang awalnya terkesan love & hate vibes tapi perlahan-lahan berubah menjadi bucin bin denial seiring berjalannya waktu. Dijamin nontonnya ikutan senyam-senyum. Nae juga suka bagaimana penggambaran karakter Khun Wat & Tn.Trai dengan si Watfah & p'Third. Yang membuat kita menyadari, bertemu orang yang mirip dengan seseorang yang dikenal di masa lalu, bukan berarti sifatnya juga sama seperti orang di masa lalu itu. -- Seperti Tn.Trai yang benaran rival si San sampe tega melakukan kekerasan, tapi begitu ketemu dan mirip sebagai p'Third, siapa sangka di masa sekarang justru menjadi "teman" di pihaknya San-Vee. Padahal pas scene pertemuan dengan p'Third nae udah takut terulang kejadian yang sama bakal mati-matian rebutan si Vee, alih-alih Dia menghargai pilihan si Vee, membantu dengan bantuan medisnya, Membuat nae selama menontonnya gak tega di endingnya jadi Sad boy, kek p'Third deserved to happy lo say! mungkin kalau penulisnya tetap mempertahankan karakter p'Third mirip atau sama kayak Tn.Trai, sampai akhir nae bisa dongkol lihatnya. -- Berlaku juga dengan Khun Wat dan di masa sekarang sebagai Watfah. Kalau Khun Wat kan wanita anggunly, cewe mahal berkelasss banget, dan begitu ketemu sebagai Watfah, walaupun dari garis keluarganya Khun Wat bahkan tanggal lahirnya sama, si Watfah nggak sama dengan Khun Wat. Alih-alih jadi cewe bandel ini.. gak polos samsek, bahkan sekongkol sama Tn.Chen & Suchat untuk mencuri Batu Lima Warna. Dan jujurly, karakter si Watfah nggak membuat nae sampe sebenci atasannya itu, emang rada dongkol sih pas awal ketemu si Watfah yang kehadirannya menggoyahkan hubungan San-Vee. Tapi si Watfah ni karakter yang bikin nae ngakak juga karena selalu ketiban sial. Dan di ending nae gak nyangka dia masih mengingat kebaikan si San dan rela berkendara jauh untuk memberikan sompelan batu lima warna. Jadi tim penulisnya benaran membuat karakter mereka berbanding terbalik dengan di masa lalu. Yang jahat dulu menjadi baik sekarang. Yang baik dulu bisa saja punya niat buruk sekarang. Wowwww!!!
Pesan moral lainnya yang disampaikan dalam series ini pun gak kalah heart-warming. Yaitu : "Bersedih boleh, berduka boleh, tapi jangan membuatmu stuck di masa lalu. Kamu harus bangkit dan bergerak maju untuk masa depan yang menanti" (terinspirasi dari garis besar series ini dimana si San rela meminum Batu Lima Warna biar panjang umur hingga 100 tahun demi menantikan kekasih masa lalunya). Jujur! membayangkannya aja sudah painful banget sih. Bagaimana selama ini sepanjang hidupnya si San selalu menanti-nantikan Khun Wat, dah seperti yang nae bilang tadi, andaipun kita ketemu orang yang mukanya persis sama, ataupun identik 100% secara fisik tapi soal karakter seseorang tetap berbeda-beda. Makanya di ending si San mengerti banget, takdir yang membimbingnya untuk bertemu dengan si Vee adalah salah satu cara Dewi NiWa menyadari si San kalau stuck di masa lalu dan mengharapkan sesuatu di masa lalu itu kembali padanya justru membuatnya semakin sengsara. Kalau dipikir-pikir andai Khun Wat melihat keadaan si San, Khun Wat juga pasti gak mau melihat ayangnya sampe segitunya mengharapkannya kembali. Khun Wat pasti akan lebih senang jika si San bisa bangkit lagi dan menjalani hidupnya. Dan menemukan pengobat hatinya. Di akhir pun si San memutuskan untuk tidak terjebak lagi dalam masa lalunya, dia akan menjalani kehidupannya yang sekarang, sebahagia mungkin bersama ayang Vee. Persetan lah siapa reinkarnasi Khun Wat yang asli. Toh sekarang San cintanya si Vee. ya kan ^^
Dan yang paling ngenaaaa... banget, nget.. nget.. sama nae, Yaitu pas adegan si Vee mencuri diam-diam Batu Lima Warna untuk mengobati neneknya, tapi neneknya menolak memakai batu itu. Saat itu si Vee masih ngotot nyuruh neneknya untuk ngepake ntuh batu, of course karena dia gak mau kehilangan neneknya. Dan kata-kata yang terucap dari mulut neneknya si Vee kek be like : "Nenek tahu kamu pasti sedih, nenek juga sedih.. harus ninggalin kamu dengan kondisi seperti ini. Tapi yahh.. inilah kehidupan... segalanya punya akhir, itulah kenapa kenangan sangat berarti. Jika segalanya abadi, kenangan itu gak akan ada artinya." -- Seketika nae yang menontonnya jleb banget nancep ke hati. Kayak... kita pasti takut dengan yang namanya kematian ya kan? dan setiap kita ulang tahun kita selalu berdoa untuk diberikan umur yang panjang. Itu gak salah sih, tapi yang hidup ini memang punya awal dan akhir, jadi setiap kenangan yang kita lewati dalam hidup, mau itu suka dan duka, akan menjadi saksi perjalanan kisah hidup kita yang tak ternilai harganya. Bahkan katanya, saat kita meninggal otak akan berfungsi kurleb 3 menit, dan memutar kembali kenangan-kenangan hidup kita. Karena itulah, kita harus mempersiapkan diri kita untuk kesana, tetap berbuat baik, dan jalani hidupmu sebagaimana yang kamu inginkan. (Njir.. malah ceramah nih nae :v wkwkwk.. tapi emang se-deep itu lo ucapan neneknya si Vee, dan kalau dijabarkan bisa lebih dalam lagi dan bikin kita yang merenungkannya bisa menangis).
Soundtracks :
Karn The Parkinson - "Waiting To Say Those Words" rilis 25 Juni 2024 lalu. Ini nih... alasan kenapa nae jadi tertarik menonton Century Of Love, karena lagu ini genrenya mirip OST Khun Chai, NuNew "True Love" itu lo say. T'rus nae kira cuma seriesnya doang yang berkisah tentang penantian orang yang dicintai, ternyata OSTnya pun sama mewakili tentang "penantian". Secara garis besar lagu ini tentang seseorang yang sayangggg banget dan cinta metong sama si doi, tapi dia siap menunggu untuk bertemu si doi lagi, mau selama apapun, mau sesakit apapun penantiannya, dia rela,,, karena si doilah harapan dia untuk hidup. Wow! cinta sehidup semati njirr... pokoknya OSTnya ini alunannya enak banget, nae kecanduan sama lagu ini. -- Dan kalau kamu mau dengar lagu ini dalam versi Bahasa Mandarin. Ada kok versi Mandarinnya yang dibawain oleh Kakek San ;v alias Daou Pittaya yang rilis 23 Juli 2024.
Dan ada satu lagu favorit nae yang bikin salfok pas nontonnya, yaitu Pop Pongkool - "Time" yang rilis 17 Februari 2022 lalu. Lagu ini nae temuin di pertengahan cerita series ini. Gara-gara lagu ini juga nae sampe menitikkan air mata gak tega hubungan San-Vee jadi goyah karena kehadiran si Watfah.
Kesimpulan :
CENTURY OF LOVE adalah BL Thailand yang nae tonton secara tidak terjadwal. Random aja gitu kepincut dan ternyata Uwahhhhhh sebagus itu say. Mungkin kalau saja saat itu ntuh lagunya gak keputar secara random pas nae dengar-dengar lagu, series ini pasti nae skip dan nggak bakal tahu kalau ada mahakaryanya Daou-Offroad yang ternyata seru banget tuk ditonton. Alurnya mudah dicerna dan enjoyable banget, sampe-sampe saking bagusnya alur dan akting para tokohnya bisa membuat nae sampai baper, ngakak, even nangis menontonnya. Mix-feeling deh, Amaze banget, padahal nae sempat nge-underestimate aktingnya Daou-Offroad di Love In Translation, dan nae dibungkam dengan akting mereka di Century Of Love. Untuk OSTnya membuat nae deja-vu dengan OST. Khun Chai, dan baru ngeh ternyata series ini ditulis oleh tim penulis yang sama dengan Khun Chai. So.. bisa dibilang ini karya comeback penulisnya setelah perilisan Laws Of Attraction tahun lalu. -- Pesan moral yang disampaikan series ini juga heart-warming banget. Dan jangan harap bakal ada adegan hawtttt sampe bikin kamu bsh yang nontonnya ya say. Karena series ini fokus ke alur ceritanya, untuk kiss scenenya juga digunakan untuk penekanan momen yang tepat. Dan walaupun gak banyak, sekali kiss bikin nae senyam senyum menggila sendirian di kamar pas nontonnya. Wkwkwkwkw!
Apakah Series ini Nae rekomendasikan?
Of courseee... banget malah. Ini tuh di barisan awal untuk BL 2024 yang harus kamu tonton. Sebagus itu woeyy... oh ya, walaupun penyakit nae belum seutuhnya sembuh (yaitu bomat soal series BL yang kapalnya bukan favorit nae). Nae nggak seburuk itu kok, nae tipikal orang yang nggak harus nonton BL yang mana harus diperankan kapal favorit nae. Nae juga masih dan mau nonton BL lain. Dan dalam beberapa case, kapal yang awalnya gak nae lirik, bisa jadi nae mulai meliriknya. Seperti Daou-Offroad ini, mereka bukan kapal favorit nae, tapi setelah menonton Century Of Love, nae jadi suka banget, even nae sampe nontonin vlog-vlog mereka di YouTube yang bikin jiwa jomblo nae meronta selama menonton vlognya. -- Ehmm.. Intermezzo! nae mau nanya nih, Daou-Offroad real pacaran kah? soalnya banyak yang bilang mereka real kapal, jadi kerja sambil pacaran, dan sudah lamaaa pula menjalin hubungannya. But, nae belum bisa sepenuhnya percaya karena kan belum di konfirmasi secara resmi ye kan :v tapi semoga aja deh pacaran benaran wkwkwkwk....
So... nggak nyangka nae bisaaa nulis sampe sepanjang ini lagi hahaha.. bagi yang ragu mau menonton series ini, coba deh icip 1 atau 2 episode mana tau sesuai selera kamu, tapi nae sih sejak episode awal udah kecantol banget karena plotnya dikemas sebagus itu. Kalau kamu tertarik kamu bisa lanjut the show, tapi kalau emang bukan tipe kamu, its okay.. karena selera tiap orang kan berbeda-beda. --- Untuk kedepannya, apa yang nae harapkan dari Daou-Offroad? kamu udah tahu belum? tanggal 17 Oktober 2024 lalu One31 mengumumkan line-up projek series mereka untuk tahun 2025. Dan ada 2 BL Series yang nae nantikan. Salah satunya bakal ada comeback BL Series dari Daou-Offroad yaitu judulnya The Wicked Game, walaupun sejauh ini belum ada dirilis trailer pilotnya, tapi nae akan menantikannya tahun depan. Semoga nae punya waktu luang dan kesempatan untuk menonton dan menulis review bin curhatnya. Amin. -- Bagi yang sudah menonton Century Of Love, kamu bisa berbagi opini/kritik/curhatan kamu selama menonton series ini di kolom komen ya, nae akan reply kok ^^ Nae rasa sampai disini aja ulasannya, yahh! kamu pasti sudah capek kan membaca sepanjaaaaaang ini... dan nae pun kudu buru-buru say, masih banyak projek yang harus nae tuntaskan dalam waktu dekat ini. Salam kasih seabad chokong San-Vee, i love Daou-Offroad, see you tahun depan, dan... byebye! ^^
THE END
Official Teaser "Century Of Love"
Official Highlight "Century Of Love"