[REVIEW] – MONSTER (2023)


Perhatian :
Postingan ini berisi konten hal tabu. Bagi warganet yang nyasar di postingan ini dan tidak ramah dengan hal-hal berbau YAOI / Eiljibitih, diharapkan untuk segera meninggalkan laman ini sebelum timbul gejolak-gejolak tak mengenakkan.
Postingan ini juga mengandung spoiler besar-besaran, jadi pastikan kalian sudah menontonnya sampai tamat, dan baru lanjut membaca ulasan ini.
Selamat membaca, from Nae... ^^

***
Happy New Year 2024!!
Konnichiwa...! Nae is backkk...! Gimana awal tahun kamu say? everything's okay? Nae harap baik-baik aja yes! Masih awal tahun loh, kudu semangat! walaupun dunia masih terasa sama kejam kek tahun-tahun sebelumnya! :v #Damn ^^ nae kembali di postingan kali ini dengan konsep review bin curhat yang agak berbeda dengan review-review nae yang lain. #beda-tipis-sih! :v

Semua bermula pada awal-awal bulan Januari 2024 lalu! jagat sosmed heboh dengan sebuah movie yang vairalll karena pesan moral yang deepppp meaningful banget! mau itu di tiktok, twitter, facebook, instagram, bahkan youtuber-youtuber pada bikin konten review film satu ini. Dan semuanya didominasi positive respond!

Bagi nae pribadi! walaupun saat itu lagi heboh-hebohnya jagat sosmed, nae kek cuek aja sih! gak ada nae kepoin! (karena nae pun lagi hanyut berngakak ria nonton BL Jepang :v judulnya apa? rahasia dong!! :v).. lalu, bagaimana nae akhirnya tertarik sama movie satu ini? karena nae dapat kabar kalau movie ini menyelipkan adegan eiljibitih di dalamnya.. (Seketika jiwa fudan nae bergejolak dengan pertanyaan terbesit saat pertama kali melihat poster promosinya kek be like : "Hah? masa sih cowo sama cowo? kan masih bocil woii itu aktornya..!)

Maybe kamu yang baca ini sudah menonton hasil review Youtuber yang emang spesialis bedah film! yang sudah ngupas sampai ke atom-atom terkecilnya... ataupun membaca review di berbagai sosmed, blogger lain, dan ini nae buat spesialis dari sudut pandang nae yang sebagai fudanshi :v (alias penggemar BL). Nae akan mencoba membagikan curhatan dan penilaian nae selama menontonnya! semoga otak udang nae mampu mencerna isi movienya! wkwkwkwk!!


Judul Movienya : MONSTER (2023) atau dikenal dalam bahasa Jepangnya "Kaibutsu". -- Movie ini disutradarai oleh om Hirokazu Kore-eda, skenarionya ditulis oleh om Yuji Sakamoto dan musiknya dikomposeri oleh mendiang om Ryuichi Sakamato. MONSTER tayang perdana pada tanggal 17 Mei 2023 tepatnya pada event Festival Film Cannes ke-76. Lalu, penayangan di Jepang pada tanggal 02 Juni 2023 lalu. Dan menyusul deh penayangannya ke negara-negara lain seperti di Taiwan (07 Juli 2023), Thailand (14 September 2023), Korea Selatan (29 November 2023) dan lain-lain... meanwhile masuk ke Indonesia tanggal 03 Januari 2024 lalu! #Kwekk

Well! so farr... nae udah banyak baca dan dengar alasan orang-orang menonton MONSTER ini. 
"Ada yang karna memang nge-fans dengan karya-karyanya om Hirokazu Kore-eda, yang selalu sukses membuat film-filmnya deep dan meaningful"
"Ada juga yang pengen menikmati skoring yang dihadirkan dalam movie ini, secara... di komposeri pemenang Oscar gitu loh!!!" 
"Ada yang penasaran sebagus apa sih ni movie, sampe-sampe om Barack Obama masukin MONSTER sebagai Top10 list film favorit 2023 beliau!"
"Dan ada juga yang kepo karena 'viral' terutama tuh kebiasaan netizen viral di tiktok, karena rame, terus Fomo doang!! coba nonton tanpa nyari tahu background filmnya seperti apa! syukur-syukur yes, kalo habis nonton ini hatinya tersentuh, kalau homophobic gimana pula itu?"
"Atau ada yang casenya kek nae? yang nonton karena "masa sih ada adegan BLnya?" :v #Plakk
Nah! kamu yang sudah menonton movie ini alasannya apa coba? :3


Casts :
Hiiragi Hinata a.s. Hoshikawa Yori
HBD : 10.09.2011
Kurokawa Souya a.s. Mugino Minato
HBD : 05.12.2009
Ando Sakura a.s. Mugino Saori
HBD : 18.02.1986
Nagayama Eita a.s. Hori Michitoshi
HBD : 13.12.1982

Sinopsis :
Mengisahkan seorang single-mother, mak Saori yang hidup bersama anaknya, Minato. Menyadari ada something wrong getohh! akan perubahan sikap putranya itu. Dan keanehan demi keanehan si Minato membuat mak Saori mendugong pasti anaknya di bullying nih! lalu mendatangi ke sekolah dan mendapati seorang guru yang harus bertanggung jawab! but... kebenaran demi kebenaran akhirnya terungkap ketika kita akan melihat dari tiga sudut pandang! POV mak Saori, POV sang guru, dan POV Minato!
So!! walaupun ini genrenya Drama, Family, Thriller... dan judulnya kebetulan MONSTER pula.. jangan kira bakal ada sosok Monster benaran keluar dari dalam tanah menyerang dua bocil ini ataupun monster alien datang dari ruang angkasa sono mau mengobrak-abrik Jepang dan dunia! gak akan sayy!! -- Another question, "Kalau judulnya Monster, tapi gak ada Monster yang muncul, Lalu, Siapakah Monster nya?" Hmmm... menarikkkkk juga :v

POV Mak Saori :


Scene dibuka dengan adegan Mak Saori dan Minato melihat ada kebakaran dari balkon rumahnya... Seperti kita tahu ye kan, Mak Saori ini seorang single-mother! seorang pekerja binatu untuk membiayai hidupnya bersama putranya, si dedek Minato yang pendiem!! -- And one day.. something weird happen!! si Minato mulai bertingkah aneh say... mulai dari tiba-tiba memangkas rambutnya! pulang sekolah tapi sepatunya tinggal sebelah doang! pas dibuka tempat air minumnya ternyata berisi tanah... dan setiap Mak Saori bertanya, si Minato selalu berbohong dengan ngasih alesan kek : "Oh.. gara-gara melanggar peraturan sekolah kok; Oh! cuma eksperimen di sekolah." -- Sejauh ini yang terbesit di benak nae "Oh! pasti si Minato di bully nih di sekolahnya!" dan begitu juga say yang terbesit di benak Mak Saori, udah feeling "keknya anak gue di bully nih!" tapi Mak Saori awalnya masih memilih "bungkam" dulu! --- But, keanehan demi keanehan si Minato makin menjadi-menjadi, seperti telinganya sampe luka, terus pergi bermain sampe malam hari di sebuah terowongan sambil nyanyi-nyanyi sendirian. -- Dan saat perjalanan pulang, di dalam mobil, Mak Saori bicara panjang lebar, dan si Minato tiba-tiba aja membuka pintu mobil dan nyelonong keluar... hingga mobil yang dikendarai Mak Saori nabrak pinggiran jalan. Untung masih idup lu Minato T-T jantungan nae pas ni anak tiba-tiba nyelonong keluar mobil.


Disini deh! akhirnya Mak Saori mengeluarkan unek-uneknya tentang keanehan si Minato. Mau tau apa jawaban dedek Minato? "Otakku sudah ditukar dengan otak babi! itulah yang aneh sama diriku, aku ini Monster...!" -- Maknya yang cemas akut pun langsung menanyakan siapa yang berkata seperti itu sama si Minato! Minato be like : "Pak Hori mak!" -- Keesokannya, Mak Saori mendatangi sekolahnya Minato, menemui Kepseknya yang doyan ngikis-ngikis lantai (:v herann... kalian salfok juga gak sih? Kepseknya gak selesai-selesai ngikisnya dari hari ke hari, mana lantai yang di kikis cuma satu tempat itu doang :v). Oh yes! Kepseknya kebetulan lagi dalam situasi duka pula! cucunya meninggoy kena tabrak mobil suaminya saat mo parkir! keanehannya sihh menurut nae tatapannya kosong gitu! dan masih nae maklumi karena namanya juga masih larut dalam suasana duka gitu ye kan.. jadi pas Mak Saori datang membahas kasus Minato yang di bullying seorang guru. Kepseknya kek "nggehh! nggehh!" iyaa.! iyaa! doang mendengarkan penjelasan Mak Saori (Kayak orangg anemia! T-T lesu amat nekk!). Dan tiba esoknya... Mak Saori dapat panggilan dari sekolah and disitu deh... Pak Hori dan beserta guru dan Kepseknya yang lain menunduk meminta maaf sama Mak Saori. -- Dan ada something weird happen, jadi yang bisa nae tangkap, dari pihak sekolah menganggap apa yang terjadi sama si Minato cuma kesalahpahaman doang! Mak Saori jelas gak terima dong!! wong anaknya sampe luka, sampe bertingkah aneh! ditambah gelagat Pak Hori ini tengil bin mencurigongkan banget loh say! bahkan yang terbesit di benak nae kek : "Ni guru emang gak tahu malu! gak punya etika! sudah bersalah... gak punya sopan santun, malah makan permen dengan santuy dihadapan ortu anak yang dibullynya!"


Apakah setelah itu, keanehan si Minato berkurang? Nope... masih aja si Minato bergelagat aneh! dan again.. Mak Saori langsung feeling pasti anaknya diapa-apain lagi nih sama si Hori! Datang lagi deh kesekolahnya... Mau menemui Pak Hori. Itupun Kepseknya emang 'agak' ngeselin sih menurut nae! cocok sih Mak Saori sampe murka, wong dia ngomong baik-baik malah kayak diulur-ulur waktunya. Mak Saori murka be like : "Gue ngomong sama manusia gak sih disini? Gue gak melihat ada kehidupan di mata mu!" Exactly bundd..! nae juga merasa gitu ni Kepsek kayak gelagat kurang darah atau rohnya nggak sepenuhnya masuk, kayak setengah jiwanya lagi diawang-awang manaaa getohh, bicara pelan, ngomong cuma iyaa... iya... maaf.. maaf... kek gak ada semangat hidup nenek satu ini!! T-T -- Di hari yang sama, Pak Hori nya dapat kok! itupun saat guru-guru lain berusaha menjauhkan Pak Hori dari Mak Saori. -- Ngeselinnya tuh pas nae tonton, saat Mak Saori masih suasana murka, ni guru malah senyam senyum, apa gak makin kesetanan orang lihatnya, ditambah menjawab : "Anakmu kang bully! Minato ngebully teman sekelasnya, Hoshikawa Yori. Apa anakmu punya benda tajam di rumah?" Kaga terima dong Mak Saori anaknya dituduh kek gitu sampe nyerocos unek-unek kekesalannya melihat guru satu ini. -- Di rumah pun, saat Mak Saori menemui Minato di kamar, ni anak hanya duduk menunduk menutupi muka sembari terdiam... dan mendapatkan ada pemantik api dari dalam tasnya Minato. --- Nae rasa apa yang terbesit di benak nae sama kayak Mak Saori "Apakah Minato benaran terluka karena ngebully teman sekelasnya? si Yori?"


Untuk mengetahui kebenarannya, Mak Saori mencari dan mendatangi rumah kediamannya "teman yang dibully Minato" alias si Yori. -- Awal pertemuan Mak Saori dengan Yori yang baru pulang sekolah. First Impression nae sih! Yori itu imut! manis! ramah! dan nampak kayak gak ada masalah sama si Minato. BTW, Candu banget sih part si Yori menyahuti omongan Mak Saori! "Haikk!! Haikk!! Haikk!!" pokoknya gemes banget T-T Soalnya si Yori menyambut Mak Saori dengan hangat banget lo say, mempersilahkan masuk.. dan salah satu kebenaran mulai terkuak, kalau Mak Saori melihat ada sepatu si Minato sebelah doang! dan pas ditanya sama si Yori : "Iya! Minato ngasih pinjam sepatunya cuma sebelah!" Bahkan Yori perhatian banget, karena tahu Minato lagi demam, dia nulis surat untuk Minato di depan Mak Saori. And then.. Mak Saori salfok dengan ada luka bakar di lengannya Yori. -- Dan itulah digunakan Mak Saori memperkuat alasannya untuk menggugat Pak Hori, si Yori jadi saksi getohnya mengatakan dia gak pernah di bully si Minato. Lalu mengatakan kalau Pak Hori lah yang selalu memukul si Minato.. -- Kalau sudah kayak gini, Pak Hori jelas gak punya alasan lagi ye kan untuk membela diri, dan akhirnya Pak Hori meminta maaf dihadapan orangtua murid sampe masuk koran gegara kelakuan jahatnya sama si Minato. And then... didepak dari sekolah.


Ternyata walaupun Pak Hori udah di depak, dia masih mendatangi ke sekolah menemui si Minato. Dan dapat kabar buruk, kalau si Minato jatuh dari tangga, kalau kata murid-murid lain sih, si Minato jatoh pas dikejar-kejar Pak Hori.... yang dibenak nae pas nontonnya : "Ngeri juga anjirrr guru satu ini! benaran psycho!! se-dendam itu loh!" Mak Saori yang dapat kabar kalau anaknya jatoh dari tangga pun bergegas mendatangi sekolah. -- Pas mau menemui si Minato di sebuah ruangan, Mak Saori udah overthinking, termasuk nae! soalnya di ruangan itu sudah gak ada siapa-siapa dan pintu balkon ruangannya terbuka pula! yang terbesit pasti : "Atau si Minato bundir melompat dari balkon?" -- Oh yaaa! saat Mak Saori memasuki ruangan ini dan mengira anaknya bundir, di cek gurunya dari atas balkon, gak ada kok si Minato bundir. Alih-alih ada 'hint' suara terompet dari ruangan lain yang nae awalnya nggak ngeh, kalau ini bakal berkaitan dengan POV si Minato nantinya. --  Lalu, gak berapa lama dapat deh si Minato kembali ke ruangan itu.


Plot kembali berjalan dimana daerah mereka lagi diterjang badai topan kan... Saat Mak Saori terbangun, dan mencek kamarnya si Minato, tuh bocil kaga ada!! lalu terdengar dari luar Pak Hori teriak-teriak memanggil nama si Minato ditengah hujan badai. -- Okayyy!! So far... cara pandang nae terhadap Mak Saori itu defenisi ibu yang benaran berjuang untuk anaknya! berusaha keras agar pelaku bullying pada anaknya mendapatkan ganjaran atas kelakuannya. Jadi dari POV Mak Saori kamu akan bisa melihat kecemasan seorang ibu, dan berusaha yang terbaik untuk anaknya. Dan untuk Pak Hori dari sudut pandang Mak Saori, adalah orang jahat yang dengan teganya menyiksa anaknya. Sudah diproses pun masihhhh aja mengganggu-ganggu si Minato. Walaupun di ending POV Mak Saori ini masih menyisakan tanda tanya besar! soal... kemanakah si Minato? Apa maksud Pak Hori datang-datang teriak di tengah hujan badai coba? tunggu teduh dulu nape pak! demam ntar...

POV Pak Hori :


Scene kembali di ulang! saat adegan kebakaran! tapi ini sudah memasuki sudut pandangnya Pak Hori ya say. Saat itu Pak Hori lagi bersama pacarnya, kebetulan lokasinya deket di TKP kebakaran. Disini deh... kecurigaan nae kepada Pak Hori perlahan mulai berubah! karena dari sudut pandang Mak Saori kan sosok Pak Hori ini benaran kek tegaaa! tengil! benaran gak punya hati! tapi begitu memasuki sudut pandang Pak Hori, gelagat guru satu ini nampak gak ada masalah kok! mulai dari saat dia dan pacarnya dekat TKP kebakaran dan ada muridnya masih berkeliaran... dia menegur murid-muridnya loh! nyuruh pulang jangan keluyuran malam-malam.. -- Keseharian di sekolah pun ya seperti guru pada umumnya, seperti menyapa murid-muridnya, berbicang-bincang ramah sama muridnya. Bahkan... saat melihat si Yori terjatuh, dia ikut membantu mengambilkan barang si Yori. Jadi nae merasa pasti ada something gak beres nih! guru sebaik Pak Hori kok bisa sampe dituduh-tuduh sebagai pelaku bullyingnya Minato?


Jadi nae mencoba fokus dengan adegan Pak Hori (si Wali Kelas) dan Minato ketika satu frame. -- Saat itu Pak Hori yang hendak mulai mengajar mendengar keributan dari kelasnya dan melihat si Minato lagi ngamuk-ngamuk gaje! melempar-lempar barang teman-teman sekelasnya. Jujurly! keanehan si Minato dari sudut pandang Pak Hori masih membuat nae bertanya-tanya kek be like : "Ni anak kenape sih? kenape sih lu Minato?" and Pak Hori pun mencoba menenangkan si Minato, menyuruh minta maaf sama teman-temannya. Sialnya sih ketika pas mau menenangkan si Minato, gak sengaja menyikut hidung si Minato sampe berdarah... dan malamnya Pak Hori curhat sama pacarnya soal orangtua murid yang terlalu overprotektif! (nae yakin ini sudut pandang Pak Hori setelah Mak Saori yang datang protes ke sekolah, lalu Pak Hori, Kepsek dan guru yang lain membungkuk minta maaf itu). -- So far yang bisa nae lihat, Pak Hori masih kek menganggap "ya sudahlah!" mencoba gak usah dipikirin, dia masih bisa have fun bersama pacarnya. Dan mengajar pun seperti biasa, masih bisa senyum :)


Tapi itu gak berlangsung lama, karena Mak Saori kembali datang ke sekolah mau protes akan kebejatan Pak Hori. Jadi guru-guru lain berusaha menyembunyikan Pak Hori. You know lah ya kan... Mak Saori sudah berapi-api! dan Pak Hori be like : "Gue gak salah kok, gue gak melakukan apapun, gue bisa jelasin samanya!" -- And still para guru menyuruh Pak Hori untuk bungkam dan menahan diri. Karena ini menyangkut tentang nama sekolah dan kelanjutan jenjang pendidikan sekolah Minato apabila pindah sekolah karena kasus bullying! jadi kek : "serahkan aja sama kami, kami dah biasa berurusan sama ortu siswa!". -- Jadi make sense sih! ketika adegan Pak Hori mau dijauhkan dari Ruang Kepsek dan gak sengaja kelihatan dan dikejar Mak Saori. Pak Hori cuma minta maaf! -- Kasihan sih Pak Hori ini yang dijadiin tameng! karna dia mau seberapa kerasnya pun menjelaskan kalau dia gak sengaja menyikut si Minato saat Minato lagi mengamuk di kelas. Tetap guru-guru menyuruh lebih baik minta maaf, mengakui walaupun bukan salahnya Pak Hori. Karna guru-guru lain kek beranggapan, jangan salahi anaknya, ntar otunya makin ngamuk dan dibawa ke pihak atasan pendidikan dan kita semua dapat masalah!! sampe disuruh-suruh Pak Hori menghafal kata-kata apa saja yang harus diucapkan kepada Mak Saori. T-T nae yang nontonnya mulai geleng-geleng kepala! karena kasihan.


Lalu, nae mencoba fokus adegan Pak Hori dengan Yori dalam satu frame! -- Walaupun situasinya saat itu Pak Hori dibombardir Mak Saori yang protes ke sekolah ditambah pihak sekolah menjadikan Pak Hori sebagai tameng menjaga nama baik sekolah! Pak Hori masih bersikap baik sama murid-muridnya, termasuk pada si Yori, dia ikut membantu si Yori mencari sepatunya yang disembunyikan seseorang! dan ada feeling pasti seseorang ngebully si Yori. -- Then, Pak Hori mencoba mendatangi rumah si Yori... nae rasa sih kek mungkin mau konsultasi sama ortunya si Yori, eh! yang bikin shock ayahnya si Yori defenisi ayah kardus! ayah jadi-jadian tau gak! asal ngevve doang! jadiin anak.. tapi anaknya gak diurus. Pulang pagi-pagi habis mabok-mabokan, parahnya! malah memandang rendah anaknya sendiri dan menghina "Dia itu Monster! menyebalkan! dia bukan otak manusia, tapi otak babi! makanya gue pengen mengubahnya jadi manusia lagi!" -- Ayah macam apa itu woy? emosi nae tau gak lihat bapaknya, anak seimut, sepolos Yori tega-teganya dikatain otak babi! kalo anaknya otak babi, ayahnya juga babi dong yes!! induk babi jantan yang gak punya otak T-T (Huhh!! tahann nae! tahannnn....)


Soal siapa yang nge-bully Yori, feeling Pak Hori saat itu tertuju kepada si Minato.. Soalnya pernah melihat saat si Minato keluar dari kamar mandi, Pak Hori mendengar suara Yori bernyanyi dari dalam kamar mandi yang notaben si Yori saat itu dikunci dari luar. -- Dan saat si Yori dibawa Mak Saori sebagai saksi! eh! si Yori malah be like : "Pak Hori lah yang selalu memukul Minato" -- nae refleks bingung! sudut pandang nae pun otomatis berubah juga, jika sebelumnya nae melihat dari sudut pandang Mak Saori dan beranggapan "Fix! tertangkap basah sudah lo! gak bisa ngelak lagi" dan begitu melihat dari sudut pandang Pak Hori, nae be like : "Gak! ini gak bener! Yori kenapa kamu bohong dek?" T-T soalnya Pak Hori gak pernah ngebully siapapun. Dia pure guru yang baik! -- Kesabaran Pak Hori benaran di uji banget, tentang bagaimana dia mulai panik! soalnya kasus ini sudah makin besar loh!! dan minta tolong sama murid lain supaya jadi saksinya, tapi guru lain malah salah paham mengira dia mau menyakiti murid lain. Sampe dibuat kuisioner yang dibagikan ke kelas-kelas apakah selama ini Pak Hori perlakuannya jahat selama mengajar? T-T No!!! guru-guru disekolahnya yang jahat T-T sampe segitunyaaaa mau mempertahankan nama baik sekolah...


Dan di hari pertemuan orangtua murid! mau gak mau Pak Hori harus meminta maaf dan mengakui kesalahan yang bukan kesalahannya demi menjaga nama baik sekolah. Nae yang membayangkan andai nae berada di posisi Pak Hori itu sumpahhhh!! sakitt bangettt... ini jatohnya udah di fitnah bertubi-tubi sih tapi dipaksa kek seakan benar kita melakukan fitnahan itu. Sampai-sampai masuk koran, dikejar wartawan, ditinggalin pacar! nama baik diri sendiri sudah tercorenggg parah! di lingkungan sekitar pun dikerjain orang, dikirim otak babi ke depan rumahnya Pak Hori... -- Pak Hori yang merasa dirinya gak bersalah pun kembali datang ke sekolah! disini juga kasihan sih! bagaimana murid-murid lain yang begitu melihatnya langsung refleks menjauh! takut cok!! tujuannya sih ingin menemui si Minato. Eh! si Minato nya yang ketakutan langsung buru-buru lari... dikejer deh sama Pak Hori! dapat!! dan kek be like : "Minato! bapak gak membuat kesalahan kan?? iya kan?" si Minato cuma mengangguk-angguk doang, lalu, buru-buru kabur hingga gak sengaja jatuh dari tangga! mau tau apa dugaan orang-orang? Pak Hori sengaja mendorong si Minato. Pokoknya guru satu ini apes banget nasib hidupnya! di fitnah sana sini sono situ segala penjuru... -- Berat sih! termasuk ada scene dimana Pak Hori yang menurut nae kek nampak putus asa naik ke rooftop sekolah! seakan mau bundir! lalu terdengar suara terompet keras!! dan nae kembali nge"notice" suara terompet ini yang nantinya berkaitan juga dengan POV si Minato.


Apakah Pak Hori jadi bundir? kaga dong! syukur masih mau bertahan! (Bagus Pak T-T mau seberat apapun cobaan hidup, jangan coba-coba bundir! bundir gak akan menyelesaikan masalah pak T-T) Oh ya! dan plot berjalan saat scene cuaca badai topan. Sebelum Pak Hori pergi ke rumah si Minato di tengah hujan lebat itu, dia lagi bersihin aquariumnya dan gak sengaja terjatoh dan mengenai berkas ngajar-nya. Saat mengelap berkas-berkas itu, salfok sama kertas miliknya si Yori. -- Menurut nae di scene ini Pak Hori keknya menyadari kalau ada something antara Minato dan Yori, dan which is menyinggung soal 'terlahir kembali'. --  Kalau dari pengamatan nae sih, nae rasa Pak Hori juga menyadari kalau dugaannya soal si Minato ngebully si Yori itu salah! makanya dia langsung buru-buru menerobos hujan lebat ke rumah si Minato minta-minta maaf! kalau si Minato gak salah kok! ehh... sayangnya si Minato menghilang! and then... Mak Saori & Pak Hori pergi mencari Minato ke tempat si Minato sering main, di sebuah terowongan yang akan bermuara pada gerbong kereta bekas! ehh! sialnya... lagi ada longsor pula, gak dibolehin lewat! but saking cemasnya Mak Saori, dia dan Pak Hori menerobos tim evakuasi, dan mencoba mencari di gerbong itu, setelah susah payah mencek isi gerbong ditengah hujan lebat, ternyata isi gerbongnya kosong! dan tersisa jas hujannya Minato dan Yori. --- Sejauh ini... setelah melihat dari sudut pandang Pak Hori, nae menyadari betul kalau Pak Hori gak salah! dia di fitnah!! ditambah pihak sekolahnya benaran asu banget memperlakukan dia.. meskipun hidupnya berantakan karena gugatan dituduh ngebully si Minato. Dia masih care sama si Minato.

POV Minato :


Kembali di ulang saat scene kebakaran! seperti POV Mak Saori, Minato dan emaknya melihat kebakaran itu dari balkon rumahnya. Perbedaan lainnya kalau dari POV Minato ini jalan alurnya tidak bergerak lurus sesuai timeline kejadiannya, jadi diacak-acak getoh. -- Dan jika dihubungkan antara POV Mak Saori yang "apa benar anak gue dibully si Hori" dan POV Pak Hori : "Minato ngebully Yori, tapi malah gue yang difitnah ngebully Minato" -- Maka jawaban akan alasan tingkah aneh si Minato terungkap di POV akhir ini! kalau nyatanya si Minato kaga dibully siapapun.. alih-alih yang menyedihkan itu si Yori, karena dialah korban bullying teman-temannya, ditambah ayahnya gak peduli samanya... -- Waktu nae nonton dari POV Mak Saori, nae heran kenapa Minato tiba-tiba memangkas rambutnya! yaitu saat adegan Minato dan Yori menyimpan alat musik ke gudang, dan si Yori membahas soal penyakitnya "otak babi" yang bisa saja menular sama si Minato + rambutnya dipegang si Yori. Awalnya nae masih gagal paham ya say... dan nae ada baca penjelasan yang make sense kalau saat itu kan umur mereka masih anak-anak, anak SD-lah! jadi umur segitu masih sering percaya sama hal-hal begituan, dan dipangkas si Minato deh rambutnya meibi supaya penyakit otak babi si Yori kaga nular samanya.


Si Yori mostly tuh sendirian. Ada sih dia bergaul, itupun sama cewe-cewe, cuma sebatas bergaul biasa. Satu-satunya yang bisa disebut "teman dekat" adalah si Minato, tapi kalo di kelas si Minato maunya pura-pura gak akrab, nae merasa si Minato masih agak "denial" akan something! -- Dan tiada hari di sekolah bagi si Yori kalau tidak dibully! dan setiap si Yori di bully! biasanya yang membelanya itu cewe-cewe kek be like : "Jangan gitu woyy! ; hentikan woey!!" -- and si Minato juga memperhatikan si Yori yang dibully! nae merasa di adegan ini rasa ingin menolong si Minato udah menggebu-gebu banget, gak tega melihat si Yori dibully! dan juga nae rasa Minato bukan tipikal murid yang bakal maju terus melerai/menonjok temannya yang ngebully itu! alih-alih mengamuk di kelas sehingga kang bully di kelasnya gak fokus lagi membully si Yori.. -- Disini deh! nae dapat jawaban alasan kenapa si Minato ngamuk sambil melempar barang-barang teman sekelasnya, dan saat ditenangkan Pak Hori sampe gak sengaja tersikut ke hidung si Minato. 


Di luar jam sekolah, Minato dan Yori itu akrab banget! main sepedaan bareng dan punya markas bermain yang melewati terowongan kecil menuju ke sebuah gerbong kereta api bekas! nae melihat gerbong itu seperti 2nd home mereka berdua, comfort zone gitu dimana mereka bisa tertawa dan bermain. Seperti membuat mainan, bermain tebak-tebakan, ngemil, menghias gerbong, mengeksplor berbagai tempat dan menyinggung soal keinginan untuk "terlahir kembali". -- Tapi setibanya di sekolah, ya kembali seperti biasa, pura-pura gak akrab! -- and one day... si Yori membahas soal rencananya pengen pindah sekolah di dekat rumah neneknya, supaya Minato gak perlu mencemaskannya! because you know what, si Minato kalau di sekolah matanya tuhh kek gak bisa lepas dari si Yori, mau jam istirahat, mau jam belajar dia sering melirik si Yori. Dan ternyata ngeh juga yes si Yori ini kalau si Minato care samanya walaupun kalau di sekolah mereka pura-pura gak akrab. -- Nah! gimana reaksi si Minato saat si Yori ngomong akan rencana pindah sekolah? Gak rela coyyy!! si Minato gak mau si Yori pindah sekolah! -- Oh ya! seperti yang nae bilang di atas kalau nae menonton Monster ini karena "apa mungkin ada adegan BLnya?" dan di scene ini lah yang membuat nae merasakan adanya "percikan cinta" antara Minato dan Yori. -- Pas si Minato bilang dia gak pengen si Yori pergi, si Yori auto meluk si Yori, dan menurut nae pelukannya agak "sus" and then... si Minato gay panic dan mendorong si Yori. Yang namanya juga gay panic!! Panik dong si Minato saat si Yori yang di dorong kembali mendekat, dan be like : "Gapapa kok! itu kadang terjadi samaku!" -- Behh! kocar kacir dahh si Minato langsung buru-buru pergi ninggalin si Yori.


Setelah kejadian itu apakah si Minato jadi menjauhi si Yori? Nope! dia masih care... dia masih sering melirik-lirik si Yori di kelas. Dan lagi-lagi menjadi saksi saat Yori dibully teman sekelasnya. Sering juga loh! si Minato diajak temennya kang bully itu untuk ikutan mengerjai si Yori. Jadi pernah suatu hari! saat si Yori dibully, si Minato diajak untuk join ngebully, si Minato kaga mau! alih-alih berpihak sama Yori, dan kena dehhh!! diejek teman-temannya kalau si Minato pasti suka sama si Yori. Meibi karena kesal kali yak diejek teman-temannya + masih ada rasa denial, alhasil dia dan Yori bertengkar(?) di kelas. -- Disini jawaban lain akhirnya terjawab bagaimana telinga si Minato bisa terluka.. dan bagaimana Pak Hori beranggapan kalau si Minato sering ngebully si Yori. -- Dari POV Mak Saori... kamu masih ingat nggak saat si Minato tiba-tiba saja membuka pintu mobil dan terjatuh! itu adalah malam dimana Minato dan Yori berencana bermain bareng di gerbong itu! tapi Mak Saori yang keburu panik anaknya kemane malam-malam kaga ada dirumah dan pergi mencari dan mendapatkan si Minato di terowongan itu lalu mengajak untuk pulang! yang dibahas Mak Saori selama perjalanan kek be like : "Emak akan berusaha sekuat tenaga sampe kamu nikah dan punya keluarga yang normal." meanwhile Minato be like : "Maaf, aku gak bisa seperti ayah!" and then... membuka pintu mobil hingga jatoh! karena dapat panggilan telpon dari ayang Yori.


Scene ini berkaitan dengan POVnya Pak Hori. Dimana Pak Hori yang sudah dipecat tapi datang ke sekolah mau menemui si Minato sampe kejar-kejaran.. and si Minato jatoh dari tangga, itupun Pak Hori yang difitnah mendorong si Minato, padahal si Minato nya yang refleks aja kabur melarikan diri saat terpojok oleh Pak Hori. -- Dugaan nae kalau Pak Hori sebenarnya gak salah! itu diakui si Minato sendiri, kalau dia menyesal telah berbohong dan ngefitnah Pak Hori. -- Jika kamu menganggap si Minato jahat karena ngefitnah Pak Hori, nae akan beri gambaran sedikit menurut pendapat nae : Nae rasa saat Mak Saori menanya siapa yang ngebully si Minato, si Minato keknya masih belum siap gitu loh untuk cerita apa yang sebenarnya terjadi, dan mengalihkan dengan cara berbohong menyebutkan Pak Hori. Eh! siapa sangka kasus ini semakin besar hingga berujung fatal nasibnya Pak Hori yang dijadiin tameng sekolah dan nama baiknya tercemar. So... make sense gak sih setiap kali si Minato melihat Pak Hori, rasanya pengen buru-buru kabur karena takut dan menyesal karena dia berbohong dan secara tidak langsung menyeret gurunya yang gak bersalah sebagai korban.


Sudah sampe mana tadi...? Ahh.. iya! Minato jatoh dari tangga, dan disuruh nunggu di sebuah ruangan. Dia memang ke balkon, tapi bukan mau bundir, tapi kek menyesali atas perbuatannya, dia berbohong soal Pak Hori yang ngebully-nya, aslinya Pak Hori gak bersalah... dan kedengaran oleh Kepseknya dari balkon sebelah... -- Dibawa Kepseknya deh si Minato ini ke ruangan klub musik! disini nae merasakan tentang Kepseknya yang sedari awal membingungkan ternyata bijak loh! Yaa habis gimana nae gak bingung soalnya ni Kepsek baik atau jahat sih? soalnya ada beberapa part yang nampaknya ni Kepsek kok jahat, saat di supermarket Mak Saori pernah melihat Kepseknya yang juga berbelanja sengaja menyengkang kaki anak-anak yang kejar-kejaran sampe terjatuh. Terus, saat hendak berurusan dengan Mak Saori dia mengatur posisi fotonya dan cucunya yang sudah meninggal, supaya bisa dilihat Mak Saori. Apakah disengaja supaya mendapatkan rasa prihatin demi mempertahankan nama baik sekolah? Jadi, sementara nae menyampingkan kebingungan itu dan realize... kalau Kepseknya juga bijak... dia membawa si Minato ke ruangan klub musik, dan menyuruh meniup terompet! -- Jadi suara terompet yang terdengar dari POV Mak Saori yang memasuki ruangan tapi gak ada si Minato nya, dan dari POV Pak Hori di rooftop dengan putus asa, tiba-tiba salfok mendengar suara terompet, itu berasal dari ruangan klub musik dimana Minato dan Kepseknya berada saat itu.


Bukan sekedar meniup terompet ya say!! ada filosofinya! Asekkk.. nae menganggap meniup terompet ini sebagai lambang "melepaskan/melampiaskan" apapun yang mengganjal di hati lampiaskan di terompet itu tiup sekuat-kuatnya. Be Free! Karna si Minato juga curhat soal ke-denialan-nya. Yang awalnya dia gak begitu yakin akan perasaannya sama seseorang... ehemm!! *lirik-Yori. :v Ehh.. ternyata dia menyadari kalo dia sebenarnya suka sama orang tersebut.. Awww!! nae refleks senyum kecil. (Asekkk.. Minato cs Yori nih!). TAPI..... si Minato gak bisa memberitahu siapapun soal ini, karena dia tahu orang-orang akan menganggap dia gak akan bisa bahagia. (Yupss! senyum nae langsung terhenti dan refleks mengangguk be like : "Sadly! that's reality!). Nae paham bangett! mengerti bangett! bagaimana orang-orang akan ngejudge / men-diskriminasi. -- Then Kepseknya be like : "Jika sebagian orang yang bisa memilikinya itu bukan kebahagiaan. Kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa dimiliki oleh siapapun." Damnnn... gileee! deep banget sampe-sampe mata nae berkaca-kaca. Karena malamnya si Minato langsung menggowes sepedanya menuju rumah si Yori. Dan jika kamu menonton ini dan coba fokus, saat si Minato dalam perjalanan ke rumah si Yori, dia senyam senyum gitu, Aww! Yess.. Minato... Kejar cowo kesayanganmu! :3 kejar ukemu itu...


Siapa disini juga baru ngeh kalau ternyata penyakit otak babi yang sering disebut-sebut ayahnya si Yori ternyata karena si Yori selama ini suka sama cowo. Karena sesampainya Minato dirumahnya si Yori, ayah si Yori menyuruh si Yori mengatakan kalau dia sudah sembuh karena suka sama seorang cewe. Yori be like : "Aku sudah normal sekarang!" Minato : "Kamu selalu normal!" Yashhh... T-T -- And then, Yori dan ayahnya pun masuk ke dalam rumah, sebelum akhirnya si Yori berlari dan membuka pintu ngasih tau ke Minato kalau dia berbohong soal ucapannya itu. Mau tau apa yang terjadi selanjutnya sama si Yori, dia dihukum ayahnya itu woeyyy.... -- Kita sampai di scene badai topan itu, yang Mak Saori terbangun pagi dan melihat si Minato sudah kaga ada di kamar, itu si Minato menempuh hujan lebat demi menyelamati ayangnya.. gile emang ayahnya si Yori, sampe lemes anak orang di rendem dalam bathtub.. kemudian di bawa deh bermain di gerbong bekas itu dengan kondisi sudah basah kuyup...


Minato dan Yori pun sadar kalau ada longsor gitu ye kan... Di ending ini banyak yang berspekulasi kalau movie ini open ending, ada yang sad ending sampe yang katanya "Minato dan Yori bundir bareng dan pas keluar ada cahaya putih sebagai tanda mereka renkarnasi dan berlari penuh kebahagiaan!" pffff!! Okey.. :v kalau ini versi nae yaaa, jika kamu perhatiin, Minato dan Yori itu melompat dari bawah gerbong ke gorong-gorong terowongan, dan nae sampe nge-cek foto lokasi syuting movie ini dari google maps, dan emang ada gorong-gorongnya, jadi selama longsor terjadi, mereka kaga metong ya say,, mereka menyelamatkan diri dengan menyusuri gorong-gorong. Begitu mereka keluar dari gorong-gorong pun, kita masih lihat ada gerbongnya yang tertimpa longsor,, meskipun si Yori bilang : "Kita sudah terlahir kembali?" Minato : "Nggak, kita masih yang dulu!". Mereka berdua berlari ada pantulan cahaya putih, karena silau mataharinya aja T-T plisss... deh! bisa-bisanya ada yang mengira dua bocil ini metong.. Kemudian mereka berlari-lari deh dengan penuh kebebasan.

Review Time :


Nae ada banyak baca tweet di twitter yang katanya habis menonton movie Monster ini merasa "hampa" selama berhari-hari saking bagusnya. Ada yang bilang movie ini terlalu overrated, ada yang bilang alurnya bikin ngantuk. Dan bagi nae pribadi yang niat awalnya hanya pengen nemuin momen "Apa bener dua bocil ini doyan cowo!" :v yang notabene nae fudanshi gitu loh! yang suka nonton cowo sama cowo romantisan. Well... pada awalnya nae masih bingung mencerna alurnya, (meibi karena otak udang nae ye kan! agak lemot mikir). Tapi pada akhirnya, nae mendapat pembelajaran hidup yang menyentuh banget... jadi yang awalnya mau fokus nyari moment Minato dan Yori kirain bakal ada yang sweet-sweet, alhasil buyar karena larut mencoba memahami siapa Monster-nya dari 3 sudut pandang yang dihadirkan...


Pertanyaan paling penting dari movie ini! Judulnya Monster, tapi kaga ada Monsternya! Seperti yang dialami Sunghoon dan Jungwon ENHYPEN :v dikira movie ini bakal ada Monster muncul mengingat genrenya thriller, tiba ditonton kok kaga nongol-nongol ntuh Monsternya, wkwkwkw.... lalu siapakah Monster nya? 
Bagi Mak Saori, Pak Hori lah Monster yang teganya ngebully anaknya. Bagi Pak Hori, Mak Saori dan Pihak Sekolah adalah Monster-nya. Bagi Yori, ayah dan teman sekelas yang ngebully-nya adalah Monsternya, bagi Minato pandangan masyarakat adalah Monsternya. Selama menonton movie ini, kita akan bisa melihat bagaimana toxicnya lingkungan yang kek be like : "laki-laki harus seperti ini!" ataupun dalam kasus Yori yang sering pakai pakaian yang terlihat feminim, baju kodoknya, bahkan saking imutnya, nae mengira ni anak pasti cewe karena keimutannya itu. -- Dan bagi nae pribadi, Monster yang dimaksud dalam movie ini adalah bagaimana stigma orang-orang yang selalu doyan nge-judge! kita gak akan mengerti apa yang dirasakan seseorang sebelum kita melihat dari sudut pandangnya. Bahkan kita yang penontonnya aja bisa tergolong Monster nya loh! jika pada akhirnya setelah menonton movie ini punya stigma yang buruk terhadap Minato dan Yori.


Why? seperti yang nae bilang, Movie Monster ini kan viral awal Januari 2024 lalu... logikanya pasti banyak yang cuma fomo dong! yang cuma ikut-ikutan nonton karna vairal, eh tiba taunya kisah cinta dua bocil cowo, langsung merasa jijik.. merasa geli! bahkan sutradaranya aja udah konfirmasi kalau ini tuh hubungan persahabatan dan cinta antara dua cowo, sampai-sampai Soya dan Hinata aja diajak ketemuan sama komunitas LGBTQ+ dan mempelajari apa itu LGBTQ+ supaya lebih bisa mendalami karakter. Dan still... masih aja nae nemu tweet yang bilang Soya dan Hinata cuma bromance-an doang -_- Pfff! secara tidak langsung orang yang fomo nonton Monster karena viral kemudian merasa jijik, ataupun denial menganggap dua bocil ini punya rasa yang sama, secara gak langsung kamu salah satu Monster nya sayyy...


Kembali ke alasan nae menontonnya : "Hah? masa sih cowo sama cowo? kan masih bocil woii itu aktornya..!" -- lalu apakah Monster movie ini tergolong ke dalam BL? atau Queer? jawabannya Queer! lagian sampe menang The Queer Palm Award 2023 mau masih ngotot bilang BL? lagian selama nae menontonnya aja pun saat memahami dari POV si Minato, movie ini menyuguhkan dari kisah cinta Queer. Yang masih bingung genre BL dengan Queer walaupun sama-sama mengisahkan cinta LGBTQ+ dan dalam case ini cowo sama cowo. Kalau BL tuh genre dimana percintaan cowo sama cowo sudah dianggap hal yang biasa, seperti drama romantis pada umumnya, hanya saja karakter cewe, digantikan jadi uke... dan mostly tuh happy ending, manis-manis jadi bagi pecinta BL series lebih demen menonton genre ini karena yang bahagia-bahagia aja.. berbeda dengan Queer yang biasanya menceritakan dari sudut pandang yang masih menganggap tabu, dan terkesan realistis bagaimana stigma orang-orang sekitar jika kita suka sama sesama cowo, diskriminasi dsbnya... -- Keraguan nae soal : "Kan masih bocil itu aktornya, masa kisah cinta cowo sama cowo!" ataupun takut jika orang-orang me-romantisasi Minato dan Yori secara masih dibawah umur gitu loh! yang dihadirkan dalam movie ini terkesan terselubung, gak ada adegan kiss! jadi aman ya shay... walaupun di scene Minato mendekatnya mukanya ke Yori nae sempat mendugong : "Anjir... mau ciuman kelen yak? sekolah yang bener dulu deck!" ternyata cuma pelukan, (Nae gak kecewa kok! lagian dibawah umur masa disuruh ciuman :v yang bener aja dong boss!) -- Terkesan terselubung tapi nae merasakan adanya percikan cinta saat Yori mendekatkan mukanya ke Minato sebelum akhirnya Minato gay panic dan mendorong si Yori.


Karakter yang paling bikin nae terharu adalah karakter Yori itu sendiri. Semanis dan sepolos Yori harus menghadapi kerasnya perlakuan ayahnya dan lingkungan sekitar. Dimulai dari ayahnya yang gak peduli samanya, yang doyan mabok-mabokan dan mengatakan si Yori otak babi, bahkan jika kamu rewatch movie ini kamu akan menemukan detail-detail betapa ayahnya gak peduli samanya, mulai dari lebam dan luka pada tubuh si Yori karna habis dipukuli ayahnya, ataupun ke sekolah pakai sepatu kekecilan, minum dari wadah puding... emaknya sudah gak ada! -- Disekolah pun di bully temen-temennya, tapi dia masih bisa ceria, masih bisa tersenyum, saat dibully pun dia hanya bisa terdiam. Karena Yori be like : "Sudah mati rasa!" bullying yang dirasakannya disekolah gak sebanding dengan apa yang sudah dia lalui ketika berhadapan dengan ayahnya yang kejam! -- Dan saat Minato dan Yori main tebak-tebakan, dan ada hint : "Saat diserang, kau melepaskan semua kekuatanmu dan menyerah, kau berhenti merasa!" si Minato be like : "Apa aku Hoshikawa Yori?" karena dia memperhatikan si Yori yang melewati hari-hari sulit tapi masih bisa setegar ini. Kemudian si Yori tersenyum. Scene ini nampak imut tapi terasa painful disaat yang bersamaan. -- Meibi kalau dibuat juga dari POV si Yori, Fix! nae pasti nangis sesenggukan karena melihat dari sudut pandangnya yang selalu disakitin tapi selalu berusaha tetap tersenyum...


Kesimpulan :
Movie Monster ini benaran bagus bangettt! yang awalnya nae pengen kepoin apa bener Minato dan Yori saling suka :v secara sama-sama bocil SD, sesama cowo lagi. Akhirnya nae gak fokus lagi mikirin itu, alih-alih nae menjadi merasa tertantang untuk menyimak apa yang sebenarnya terjadi! -- Monster juga menunjukkan sama kita kalau siapapun bisa menjadi menjadi "Monster" di dalam cerita orang lain, walaupun status kita sebagai penonton, kita bisa tergolong sebagai Monsternya, karena yaaa stigma itu... pandangan-pandangan buruk, ataupun main hakim sepihak tanpa mengetahui lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi! -- Pokoknya heart-warming banget, banyak pembelajaran hidup! terutama yang ngena banget sama nae yang diucapkan Kepseknya sama si Minato : "Kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa dimiliki siapapun!" nae merasa part line ini seperti memberi gambaran bagaimana si Minato ketakutan akan dijudge karena punya perasaan yang tidak biasa. Sementara perasaan itulah yang sebenarnya membuat si Minato bahagia. Dan line si Minato : "Kamu selalu normal!" itu deep banget! gak ada yang salah kok sama si Yori, dia polos, dia kurang perhatian, hanya karena dia "berbeda" kemudian ayahnya seenaknya menghina anaknya seperti itu? No... Yori nggak menjijikkan, yang menjijikkan justru orang-orang yang punya mindset kek ayahnya si Yori.


Selain punya pesan yang mendalam, movie ini banyak menyelipkan kiasan kata-kata yang indah. Dan jika kamu menonton movie ini secara HD itu looks so beautiful banget, terasa sangat calming, walaupun cuma scene rerumputan ataupun rel kereta api, itu nampak ademmmm banget, rasanya nae kek kepengen ikutan nongkrong sama Minato dan Yori. --- Yang bilang movie ini alurnya terlalu lambat! No... menurut nae porsinya sudah pas! berhubung diambil dari 3 sudut pandang, kita seperti di ajak menyusun puzzle, mencari potongan demi potongan puzzle dari ketiga POV untuk menyelesaikan menjadi satu puzzle utuh. Menarik banget kan? jadi menontonnya kita bukan sekedar mata melotot doang! jadi diajak mikir! diajak memahami! diajak mengambil kesimpulan atas apa yang sebenarnya terjadi dalam ceritanya. -- Jujurly! setiap scene dari movie ini terasa meaningful karena punya artinya sendiri, soalnya nae ada baca penjelasan-penjelasannya dari twitter yang terasa make sense gitu. Gak cukup nonton sekali, dua kali, semakin kita rewatch, semakin kita nge-notice detail-detail kecil yang disuguhkan. Bicara tentang apa ada hal yang masih nae bingungkan, yaitu Kepseknya, nae masih heran... apakah dia benaran yang menabrak cucunya? tapi nae mencoba memahami kalau setiap orang pasti membuat kesalahan. Seperti yang diucapkan Kepseknya ini ketika si Minato memberitahu kalau Pak Hori sebenarnya tidak bersalah. -- Di endingnya walaupun banyak spekulasi, nae tetap yakin kalau Yori dan Minato masih hidup! sampe pihak sutradaranya juga nge-confirm kalau mereka dua masih hidup, dan kenapa posternya Minato dan Yori yang kotor berlumpur di arah rel menatap ke depan/arah kita? karena penjelasannya jika berdasarkan naskah aslinya, Mak Saori dan Pak Hori berhasil menemukan si Yori dan Minato. Jadi make sense kan! kenapa mereka menatap kearah "kita".


Another Salfok :
Bagi fans BL, pasti salfok sama teman cewe sebangkunya Minato, si Kida :v dia Fujoshi sedari dini dong T-T nae sampe ngakak pas menyadari anjirrr.. ni cewe masih SD yang dibacanya manga BL T-T nae yakin radar fujo si Kida pasti nangkep ada something antara Minato dan Yori. Seperti saat si Minato dan Kida disuruh Pak Hori nyimpan alat musik ke gudang. Ni cewe malah rekomendasikan supaya si Yori aja nemenin Minato menyimpan alat musiknya :v -- Ataupun saat si Yori dibully di kelas, mejanya ditumpahi cat lukis, dan saat mau di lap, lap nya dilemparin kang bully kesono sini. Si Kida yang memperhatikan pun menangkap lap itu, dan melemparkannya ke si Minato, dan diberikan si Minato deh sama si Yori. --- Scene ini nae merasa banget kalau ni cewe kek secara tersirat : "lo harus berani membela uke kesayangan lo!" -- lagian fujo sedari dini, melihat dua teman cowo sekelasnya saling suka duhhhh! peran Kida dalam movie ini seperti menyiratkan, pasti selalu ada orang mau mendukung. Yesss! that's my girl :v tosss dulu kita Kida :v #high_five.


Harapan & Closing :
Harapan nae akan Soya dan Hinata sih! berhubung nae amaze dengan peran yang mereka bawakan sebagai Minato dan Yori... nae berharap ditahun yang akan datang, seiring mereka tumbuh menjadi remaja, mereka bisa tetap berteman baik. Alright! nae akan jujur akan harapan nae yang sebenarnya... wkwkwkw... seperti yang kita tahu kalau genre "BL" adalah sebuah trend yang lagi naik daun akhir-akhir ini, termasuk salah satunya Jepang! nae berharap jika mereka sudah cukup umur, dan berkat movie ini dan pemahaman soal LGBTQ+, nae kepengen suatu hari nanti mereka kembali adu peran bareng dalam BL Drama. :) Duh.. Amin.. Semoga aja dehhh :) bisalah ya deck :v sekitar 5 tahunan lagi :v #Kweek... -- Nae rasa sampai disini aja deh review bin curhatnya, jika kamu belum menonton movie Monster ini, kamu bisa coba tonton dan resapi pesan-pesan moralnya, dan bagi yang sudah menonton, kamu bisa berbagi opini/kritik atau curhatan selama kamu menonton movienya, kurang lebihnya nae minta maaf! sekiranya segini deh hasil tangkapan otak udang nae dan see you! byebye ^^
Comments


EmoticonEmoticon

BILLBOARD

[REVIEW] – CENTURY OF LOVE (2024)