[REVIEW] – I PROMISED YOU THE MOON (2021)


Perhatian :
Postingan ini berisi konten hal tabu. Bagi warganet yang nyasar di postingan ini dan tidak ramah dengan hal-hal berbau YAOI / Eiljibitih, diharapkan untuk segera meniggalkan laman ini sebelum timbul gejolak-gejolak tak mengenakkan.
Postingan ini juga mengandung spoiler besar-besaran, jadi pastikan kalian sudah menontonnya sampai tamat, dan baru lanjut membaca ulasan ini.
Selamat membaca, from Nae... ^^

** 
Jika kalian sudah membaca ulasan nae sebelumnya yang I Told Sunset About You, di akhir postingannya, nae ada bilang “Season 2 Pasti ditonton, dengan senang hati walaupun bercucuran air mata” – Ketika hari “H” nya tiba, nae malah merasa gak sanggup menontonnya.. XD hahaha.. Karena dari cuplikan trailernya aja, nae udah bayangin di Part II ITSAY pasti bakal jauh lebih nyesekkkkkkk. Alhasil nae nggak ngikutin tuh series ketika masih on going. 
Kapan baru mulai nontonnya? Di minggu kedua Agustus 2021 lalu, itupun nae harus nyiapin mental. Hahaha! Nyiapin diri dulu. Harus benar-benar meyakinkan diri be lika “Gue bisa!! Gue pasti bisa gak menangis!” SU! SU! – LOL. Eh pas nontonnya, nangis lagi... Anjir. Kebangetan banget ya seri ini.


Nah, di Part II ITSAY, kita menyebutkan I PROMISED YOU THE MOON. Aku Menjanjikanmu Bulan. Widihhh.. dari judul aja dah puitis banget, ga jauh beda sama Part I yang artinya Kuberitahu Mentari Tentangmu, nae sudah mencium rintik-rintik air mata yang sebentar lagi bakal turun dengan deras.. Hahaha! – Series ini tayang mulai tanggal 27 Mei 2021 s/d 24 Juni 2021 dengan total 5 Episode, dan bisa ditonton melalui LINE TV THAILAND. “Episodenya dikit amat?” – No! Jangan terkecoh dengan jumlah EP nya, karena per-EP tuh sudah berkisar 1 jam lebih, dijamin kenyang lo nontonnya sambil nangis-nangis bombay. Puas...!


Casts :
Billkin Putthipong Assaratanakul -- TEH
PP Krit Amnuaydechkorn -- OH-AEW
Oab Oabnithi Wiwattanawarang -- JAI
Na Naphat Vikairungroj -- TOP
Goy Arachaporn Pokinpakorn -- KHIM
Ta Taninrat Wadsriwat -- Q
Pea Sarit Trilertvichien -- MAENGPONG
Boss Kamolpipat Bunnag -- PLUG
New Chayapak Tunprayoon – AU

Storyline : 


Awal-awal series ini masih dibuka dengan yang manis-manis, hubungan Teh dan Oh-Aew yang dimabok cinta. Baik itu ketika masih di Phuket, hingga diperantauan. Yes! Kita tahu mereka dua kan kuliah di Bangkok walaupun beda universitas. Di EP pertama seriesnya, kita akan dikasih gambaran bagaimana rasanya jadi anak perantauan, yang kangen kampung halaman, tapi selagi ada doi disamping, cuma berdua pun akan terasa seperti dirumah. Iya kan Teh? Iya kan Oh-Aew? Ya! Begitulah kisah cinta anak remaja, yang mempunyai mimpi yang sama, bermimpi sebagai aktor dan menjadi menjadi terkenal bersama sang kekasih kelak. Widihhhh.... But! Itu hanyalah awalan manis sebelum akhirnya berlanjut ke jenjang yang bikin hipertensi naik selama nae menontonnya.

TAHUN KE-1 : 


Di tahun pertamanyaTeh mencoba untuk ikut klub drama di kampusnya, dia bertemu dengan p’Top (senior tahun ke-3) yang femes banget nget nget, p’Khim (senior tahun ke-3) yang pantang menyerah meskipun gagal audisi ratusan kali, dan p’Jai (senior tahun ke-2) cowo yang cukup misterius dengan tatapan-tatapan penuh arti, alias nae mencium bau-bau pelakor jika dilihat dari trailernya. 
Meanwhile Oh-Aew yang awalnya kesusahan mencari teman, finally dia menemukan geng barunya, ada Q (si the next Bas), Au, Maengpong dan Plug. 


Dari sini sudah mulai terasa ada getaran kecil dalam hubungan Teh dan Oh-Aew, yaitu : waktu pacaran mereka semakin sedikit. Ya gimana gak sedikit, banyak faktor yang mempengaruhi. Mulai dari jarak tempat tinggal, karena biasanya Teh nginap dirumah Oh-Aew, serta aktivitas Teh yang super sibuk di klub. Garis bawahi SUPER SIBUK di klub. Kita tahu kan Teh berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya jadi aktor, jadi selama di klub dia mempelajari banyak hal sehingga dia sangat sibuk dan lebih memilih tidur di asramanya supaya gak terlalu capek. – Dari ekspresi Oh-Aew, sering nampak dia kecewa ketika Teh gak bisa menghabiskan waktu bersamanya, tapi dia tetap mencoba mengerti Teh, meskipun hatinya teriris. Beruntungnya, Oh-Aew mempunyai teman se-gengnya yang pengertian, dan mencoba menghibur Oh-Aew.

TAHUN KE-2 :


Tahun kedua,  nae menyebutnya : ketika mimpi ternyata tidak sejalan.
Kemampuan pendalaman akting Teh dari waktu ke waktu terus meningkat, sementara Oh-Aew tidak berjalan dengan lancar. Ketika ada tawaran casting, Teh dan Oh-Aew sama-sama ikut dan dua-duanya gagal. Teh memilih untuk tetap berusaha. Sementara Oh-Aew memilih untuk pindah jurusan menjadi periklanan, karena Oh-Aew merasa kemampuan dirinya lebih mudah ketika dia berada di profesi dalam ilmu penjualan suatu produk dsb ketimbang di dunia akting.
Terjadi percikan api, Teh nggak terima dan mulai membanding-bandingkan kayak be like “Lihat tuh p’Khim, dia mengikuti casting berulang kali, dan terus gagal tapi tetap gak menyerah. Masa lo yang baru sekali saja ikut casting dah mau nyerah? Lo belum berusaha semaksimal yang lo bisa” kira-kira begitulah inti dari omongan si Teh. Oh-Aew sampe minta maaf dan nangis, akhirnya baru luluh nih si Teh “iya.. iya gpp kok!”  -- Kini, Teh dan Oh-Aew sudah di jalan yang berbeda.


Ada scene dimana Teh dan Oh-Aew diajak makan malam bareng p’Khim, p’Tor, p’Jai. Disitu Teh mengolok-olok Oh-Aew yang pindah jurusan. Meibi bagi Teh itu semacam olokan biasa saja. Tapi bagi Oh-Aew itu termasuk merendahkan dirinya. Oke, jangankan Oh-Aew, nae aja yang nonton adegan ini jadi ilfeel banget nengok Teh, dia mengolok-olok Oh-Aew seakan-akan dia yang tahu banget semua hal-hal tentang Oh-Aew. Ingat Teh! Sepandai-pandainya lu mengerti karakter pacar lo, tiada yang lebih mengerti dia selain dirinya sendiri. 
Karena gak tahan diolok-olok Teh terus, Oh-Aew pun mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan p’Khim. 


Pulangnya, Teh dan Oh-Aew jadi bertengkar, adu mulut. Nae gak tahu kenapa Teh di musim kali ini jadi nampak sangat egois dan sangatttttt menyebalkan. Dia nyolot seakan-akan paling ngerti diri Oh-Aew seutuhnya. Dia juga turut menyalahkan teman-teman geng Oh-Aew yang kesannya memberi pengaruh buruk. Mulai dari Teh yang ikutan membuat tato (keciiiiiiiilll banget), terus berpesta tiap malam sambil mabok-mabok, dan lebih sering main-main diluar bareng gengnya. Nae suka ketika Oh-Aew membela gengnya, kalau gengnya bukan pengaruh buruk, tapi justru menyadarkan siapa dan apa keinginan dirinya sendiri. Sejak insiden itu, Teh dan Oh-Aew jadi hilang kontak. 


Di hari kelulusan p’Top dan p’Khim, Teh memberikan p’Khim  kenang-kenangan berupa  buku motivasi untuk orang terus gagal tapi tetap percaya suatu hari nanti pasti bisa terbang tinggi. Terungkap kalau, p’Khim memilih untuk menjadi pramugari ketimbang dunia akting. Dan lagi-lagi keegoisan si Teh kumat, dia merasa kecewa. Karena orang yang jadi panutannya selama ini, yang dia kira pantang menyerah, yang selalu berusaha keras, akhirnya memilih jalan yang berbeda. – Nae menontonnya pengen banget bilang sama si Teh “Lu ga usah egois Teh, jalan hidup setiap orang gak sama. Nasib tiap orang berbeda-beda. Jangan gunakan Optimis sebagai pelindung keegoisan sifat lu itu. Terkadang kita perlu menempatkan diri, andai kita diposisi mereka rasanya bakal seperti apa.”  
Saking kecewanya Teh dengan p’Khim. Dia pergi menenangkan diri sendiri. Merasa frustasi. Kek “kenapa semua orang berubah sih? Kenapa gak ada yang sejalan sama gue!” disitu Oh-Aew datang buat menenangkan Teh. Dan hubungan mereka mulai membaik kembali.

TAHUN KE-3 :


Jika ditanya, masih ada gak orang yang sejalan dengan yang Teh rasakan? Masih, mari beri waktu dan tepuk tangan yang meriah untuk p’Jai yang semakin akrab dan dekat dengan Teh. Mereka punya tujuan yang sejalan dalam dunia akting, Teh yang pengen jadi aktor, p’Jai yang pengen jadi sutradara. Tujuan yang membuat Teh merasa ada orang yang berdiri disampingnya. Dan itu tentu bukan Oh-Aew, karena apa? Karena Teh mulai menyadari, perasaannya kepada Oh-Aew mulai memudar. – Sialan kau Teh!
Perasaan Teh, dia tuangkan dalam buku catatan workshop yang diberikan p’Jai. Awalnya membahas karakter yang akan dia perankan dalam tugas akhir kuliah p’Jai, tapi lama-lama dia jadi membahas perasaannya sudah tak lagi sama dengan Oh-Aew.


Bicara tentang Oh-Aew, di tahun ketiga, Oh-Aew semakin berubah. dia dibelikan mobil orangtuanya, terus rambutnya diwarnai merah. Meskipun secara fisik dari tahun ke tahun Oh-Aew selalu membuat perubahan dalam dirinya, nae salut akan perasaannya yang tidak pernah berubah untuk Teh. Dia masih mencintai Teh. Oh-Aew juga menawarkan diri akan mendesain poster promosi untuk penampilan dramanya Teh. Padahal dikampusnya Oh-Aew dia juga sibuk dengan tugas-tugas kampus. Jadi, merasa miris saja sih, Oh-Aew yang masih percaya hubungan cintanya akan baik-baik saja sementara Teh mulai meragukan perasaannya terharap Oh-Aew semenjak  mimpi mereka gak lagi sama. Terasa seperti ada jarak meskipun status mereka berpacaran. -- Beda halnya ketika Teh bersama p’Jai. Teh merasa excited banget. Kedekatan yang semakin dekat dari waktu ke waktu membuat Teh menyadari dia ada rasa kepada p’Jai. P’Jai juga semakin terbuka akan dirinya, termasuk hubungan kisah cintanya yang kandas dimasa lalu. 


Ada kendala, dimana Teh akan memerankan perannya sebagai Akin, dia gak bisa melakukan adegan plusplus. Dia merasa gak dapat chemistry dengan lawan mainnya yang notabene cewe. Terus p’Jai menyarankan Teh untuk mantap-mantap bersama Oh-Aew supaya bisa mendapatkan feels dan menuangkannya dalam kemampuan beraktingnya. Teh mencobanya. Tapi setiap kali latihan, Teh terus kehilangan chemistry. 
Nah, p’Jai membantu Teh untuk latihan, setiap arahan demi arahan berjalan dengan sangat baik hingga moment di mana Teh dan p’Jai ciuman. Padahal di skrip, tokoh Akin dan lawannya gak sampe ciuman beradu bibir. Sudah jelas dong, kemampuan Teh yang tiba-tiba dapat chemistry saat bersama p’Jai itu karena perasaannya sudah tertuju kepada p’Jai. Bukan lagi Oh-Aew meskipun mereka sudah mencoba mantap-mantap.


Ketika Teh dan p’Jai ciuman, Oh-Aew melihatnya, awalnya dia mau mengantarkan poster promosi yang telah selesai. Tapi karena telponnya gak diangkat-angkat, Oh-Aew mencari keberadaan Teh dan melihat sang kekasih cipokan bareng cowo lain. – Sakittt.. Sumpah! Nae yang menontonnya aja nyesekk ulu hati ini. Tapi Oh-Aew tetap berpura-pura seakan-akan gak ada yang terjadi. – Oh-Aew teringat akan buku catatan Teh, yang sebelumnya Teh bahkan melarang Oh-Aew membacanya. Begitu Teh pergi mandi, Oh-Aew buru-buru mencari buku itu dan membaca isinya. Bayangkan, ketika pacar kita menulis diari yang isinya terdapat “perasaanku mulai berubah”. bau-bau keretakan.


Oh-Aew “melabrak” halus p’Jai karena melihat Teh dan p’Jai ciuman. P’Jai menjelaskan itu cuma workshop dan ngasih pesan kek be like “Teh bakal jadi aktor, dan lo gak bisa begini. Bagaimana jika suatu hari nanti dia harus mencium orang lain?” nae rasa omongannya ada benarnya, ketika pacar kita seorang public figur dan harus mencium lawan mainnya, sebagai pacar sungguhan harus menganggap itu adalah bagian dari keprofessional kerja.


Setelah hari pementasan drama selesai, mereka merayakan pergi ke kafe. Karena Teh ada rasa kepada p’Jai, dia bolak-balik melirik p’Jai yang duduk bareng orang lain dan itu sebenarnya diperhatikan oleh Oh-Aew. -- Secara tidak langsung, Teh seperti menyatakan perasaannya kepada p’Jai, tapi p’Jai mengaku kalau semua yang dia lakukan hingga Teh jadi ada rasa samanya yaitu untuk kepentingan drama doang. – Wait.. tapi nae yakin sih, sebenarnya p’Jai ada rasa juga kepada Teh, tapi Teh sudah punya pacar. 


Teh dan Oh-Aew diminta nyanyi bareng di kafe. Selama mereka bernyanyi, mata Teh gak lepas menatap p’Jai. Dan Oh-Aew sudah gak bisa lagi membendung amarahnya, Oh-Aew nangis banget dan marah karena telah dibohongi Teh selama ini. Katanya masih cinta, tapi malah suka sama cowo lain. Fix.. Teh buaya darat. – Seperti biasa, kalau sudah nyesek terpuruk banget si Teh, nangis lah dia itu sampe keluar-keluar ingusnya. Hilih....


Oh-Aew jadi lovesick boy. Galau parahhh... dan Teh datang menemui Oh-Aew dirumah Q untuk minta maaf. Berhubung Oh-Aew masih sakit hati, level sakit hati yang tergolong parah sih ini. Sudah lama memperhatikan sang pacar menyukai cowo lain. Jadi beribu maaf pun gak akan gunanya. Selain katakan “Putus” – Yup! Teh dan Oh-Aew putus. Di waktu keterpurukan Oh-Aew yang patah hati, nae merasa bersyukur Oh-Aew menemukan geng yang bukan sekedar geng teman senang doang, ketika Oh-Aew terpuruk, teman gengnya ikut menenangkan Oh-Aew sambil pelukan. That’s so sweet.

TAHUN KE-4 :


Di  tahun terakhir kuliah, Oh-Aew mulai mendapat tawaran bekerja di suatu perusahaan.  Sementara Teh sudah menjadi aktor terkenal. – Sudah setahun sejak insiden katakan ‘putus’ dan tampaknya Oh-Aew sudah tidak menyimpan benci lagi terhadap Teh. Oh ya! Q yang nae bilang dia The Next Bas, Oh-Aew memilih untuk tetap bersahabat. 
Suatu hari Teh dan manajernya ada urusan dengan perusahaan tempat Oh-Aew bekerja. Teh dan Oh-Aew bertemu lagi setelah setahun tidak bertemu. Obrolan awal, masih seputar kabarmu gimana? Terus bahas pekerjaan, hingga Teh mulai menyinggung sedikit masa lalu akan hubungan mereka.


Ada titik dimana Oh-Aew mulai diguncang dilema lagi setelah pertemuan itu dengan Teh. Yang dia kira bakal bisa move on tapi begitu hadap-hadapan dengan sang mantan, perasaan lama beserta luka-lukanya kembali datang. Oh-Aew pun meminta saran kepada bestie masa SMA nya, ya.. si Bas. Saran yang nae simpulan “kalau kamu pengen kembali, coba dan jalani tapi kalau memang gak peduli lagi ya abaikan, karena yang memilih apa yang terbaik untukmu adalah dirimu sendiri.” So.. ikuti apa kata hatimu. – Suwer, ini ngena banget. 

ENDING :


Hari Pernikahan abangnya Teh tiba, sebelumnya Oh-Aew dapat undangan juga. Tapi tampaknya dia gak bisa datang. Semua teman geng masa SMA mereka datang, Bas dateng kecuali Oh-Aew. Dan ditengah-tengah pidato abangnya Teh, Oh-Aew datang.
Teh dan Oh-Aew pergi berdua ke tepi pantai setelah acara selesai. Mereka mulai bicara dari hati ke hati. Dan meyakinkan satu sama lain, memperbaiki hubungan yang sudah sempat putus, untuk mengikat kembali lebih erat dari sebelumnya. Dan yeah! Teh dan Oh-Aew kembali pacaran. Mereka ciuman serta mengupload foto berdua sebagai telah kembalinya hubungan mereka. 

REVIEW :
Pertama-tama yang sangat pengen..... ngen... ngen.. nae bahas yaitu alurnya, nae menyimpulkan “Ringan tapi  dibuat lebih dramatis” – secara gitu ye kan, Nadao gak pernah gagal membuat film/series mengandung bawang yang membuat nangis-nangis bombay selama menontonnya. 
Baik itu I Told Sunset About You ataupun I Promised You The Moon, dua-duanya sukses membuat nae kagum.


Season kali ini nae hipertensi melihat karakter si Teh yang egois, menyebalkan dan plin plan. Nae gak suka dengan cara dia menilai orang-orang sekitarnya yang menyerah dalam menggapai sesuatu itu karena pesimisme / kurang usaha. Tanpa mau mencoba mengerti terlebih dahulu alasan apa dibalik orang sekitarnya tersebut hingga akhirnya menyerah. Nae sampe bolak balik mengoceh ketika nontonnya kek be like “Teh! Lu gak boleh samain hidup lo sama dia” “Teh! Mental lu beda sama dia” dsb. 
Menyebalkan seakan-akan dia yang mengerti keseluruhan Oh-Aew. Dia seenak jidat ngomong ini itu segala macam, seakan dialah yang paham betul apa yang diinginkan/tidak diinginkan Oh-Aew. Ini jadi pembelajaran juga sih bagi kita. Sekenal-kenalnya kita sama pasangan/saudara, tiada yang lebih mengerti mereka selain diri mereka sendiri. Bukan berarti lo sudah jadi pacarnya sekian tahun lo sudah ngerti 100% banget dirinya. No beb. No... 
Sensi ga jelas. Lihat Oh-Aew pake tato keciiiiiiiiiiiiiilllll di pergelangan tangan, ga suka. Oh-Aew bikin igstori lagi seru-seruan sama gengnya, dikira udah gak ada waktu lagi samanya. Padahal selama nae menonton nih series, si Teh nya yang sering gak punya waktu sama Oh-Aew, Oh-Aew sampai galau-galau, dan syukurlah Oh-Aew punya sahabat yang care banget, yang bisa menghibur Oh-Aew disaat sedih. Itu pun tetap aja nih si Teh sempat nuduh geng baru Oh-Aew memberi pengaruh buruk.


Jika dilihat dari trailernya, nae mengira p’Jai itu bakal menjadi sosok palakor yang bakal be like “Gue akan merebut Teh dari lu Oh-Aew!” ternyata dugaan nae salah. P’Jai sering memberi tatapan-tatapan mencurigakan kepada Teh / Oh-Aew tapi tidak ada maksud untuk merusak hubungan cinta Teh dan Oh-Aew. Justru di series ini sumber masalahnya lebih banyak terhadap Teh, yang mulai meragukan hubungan cintanya. Sampe-sampe nih ya, untuk pertama kalinya nae nonton BL Series yang ceritanya couplenya sampe putus, dan nae berharap mereka gak kembali lagi.
Karena nae mikirnya orang seperti Teh yang mulai ragu sama hubungannya terus kecantol sama orang lain, dihadapan kita berpura-pura masih ada rasa. Sakit gak digituin? Ya sakit dong. Makanya waktu scene Teh dan Oh-Aew putus, nae berharap andai baikan lebih baik mereka kembali sahabatan saja, nae pengen Oh-Aew sama Q saja. Eh... Apa daya ya, kalau yang namanya masih cinta, masih sayang, pasti balik juga, ga peduli seberapa sakit luka yang dibuat si doi. Yeah! Cinta itu memang buta pemirsa. 


Terus, kenapa sih cowo-cowo yang suka sama Oh-Aew selalu berakhir sad boy? T-T Bas masih muncul di season 2 tapi vibesnya masih terasa sad boy karena belum punya pasangan. Andai Bas dipertemuin sama Q ye kan, mana tau mereka yang jadian. – Sayang banget, cowo-cowo baik dan pengertian seperti Q dan Bas berakhir dengan tersenyum bahagia tapi hati terasa nyesek.


Nae ada perasaan deja-vu selama menonton Season 1 dan Season 2 nya. Yaitu kisah hubungan p’Jai-Teh-OhAew mirip dengan kisah Tarn-Teh-OhAew di Season 1, Tarn dan Teh memang belum pacaran, itu karena si Tarn punya alasan nunggu lulus masuk kuliah dulu baru menerima cinta Teh, kemudian Teh ada rasa kepada Oh-Aew, Teh mulai meragukan cintanya kepada Tarn, Teh terus bersikap seakan dia masih menyukai Tarn padahal pikirannya terus memikirkan Oh-Aew. Di season 2 nae merasakan hal yang sama, dimana posisi Tarn, digantikan dengan Oh-Aew. Teh dan Oh-Aew pacaran, kemudian Teh ada rasa kepada p’Jai, Teh mulai meragukan cintanya kepada Oh-Aew, Teh terus bersikap seakan dia masih mencintai Oh-Aew padahal perasannnya sudah ada pada p’Jai. – Jadi Fix kan, disini masalahnya selalu sama si Teh. Btw, boleh gak getok kepalanya Teh sekali aja? Kesel banget sumpah lihat tuh anak... XD


Kalian jangan berpikir nae ini sebagai hatersnya si Teh ya, kalian bisa ambil kesimpulan dari curhat-curhat kekesalan nae akan karakter si Teh ini, bahwa dia berhasil membawakan perannya dengan sangat... sangat... sangat... baik. Yang setiap kali nae menontonnya, hipertensi nae kumat karena kesal liat sikapnya. Bukan cuma Teh saja, kemampuan akting-akting aktor/aktris Nadao gak pernah mengecewakan nae. 


Oh ya, loncatan waktu di I Promised You The Moon, cukup membuat nae terkaget-kaget. Hahaha.. Satu minggu kemudian its oke... tapi 1 bulan, 8 bulan, hingga setahun kemudian. Kadang nae harus buru-buru menyinkronkan otak nae dengan alur ceritanya. Kayak satu tahun kemudian, otak nae harus beradaptasi mikir “Oke, satu tahun kemudian, berarti dalam satu tahun ini mereka gak pernah lagi kontekan, terus sibuk dengan urusan masing-masing hingga hari kelulusan, dsb” – dan hebatnya, loncatan waktu yang membuat nae terkaget-kaget dalam 5 episode itu terasa pas kok. Ya mungkin karena porsi durasinya kali ya, per episode bisa sekitar satu jam lebih, jadi dijamin puas dan kenyang.


Lebih bagus I Told Sunset About You / I Promised You The Moon?
Bagi nae, I Told Sunset About You > I Promised You The Moon. Bukan berarti I Promised You The Moon itu nggak bagus ya, dua-duanya sama-sama bagus. Malah... favorit nae itu I Promised You The Moon.
I Told Sunset About You menurut nae masterpiece, dari segi akting yang menontonnya dari awal saja sudah nyesek bikin nangis, semakin ditonton dan ditonton semakin nyesek hingga akhirnya menangis kejerrrr melihat perjuangan cinta Teh-Oh-Aew dari sahabat jadi musuh, dari musuh jadi sahabat berubah cinta itu perasaan nae diajak bergalau ria. Full of Nyesek deh season 1 nya.
Berlanjut ke I Promised You The Moon, menontonnya nae masih bisa merasakan nyesek bahkan nangis. Tapi kek sebatas “nangis” saat itu doang, atau di saat scene-scene tertentu. Gak kayak season 1 yang menontonnya, nae harus menyiapkan diri karena serasa dibawa mewek terus sepanjang menontonnya. I Promised You The Moon, nae lebih banyak merasakan jengkel, kesal, marah ketimbang menangis. Harus banyak-banyak ngemil timun selama nonton I Promised You The Moon. Hahaha... Darah tinggi coy.


Dari segi ostnya, nae masih lebih prefer yang I Told Sunset About You. SKYLINE adalah Soundtrack yang paling ikonic mencerminkan kisah cinta Teh dan Oh-Aew. I Promised You The Moon, kita masih mendapatkan lagu-lagu yang bagus kok oleh Billkin, PP seperti “Safe Zone”, “Black Sea”, “Fake News”, “Hold Me Tight” dan “Coming Of Age”. Ini semua kembali ke selera kita masing-masing sih, nggak ada niat menjatuhkan.

Kesimpulan :


I Promised You The Moon bagus dan worth it ditonton, tapi bagi nae level yang dicapai I Promised You The Moon masih dibawah I Told Sunset About You. Memang susah sih, ketika pencapaian yang pertama itu melejit tinggi, maka ketika pencapaian kedua masih tinggi tapi tidak mencapai lejitan pencapaian pertama, apalagi yang melebihi dari pencapaian pertama.
Alurnya ya kayak BL umumnya, ketika suatu hubungan yang retak karena ada orang ketiga, dan dibuat lebih dramatis dan nyesek. Kemampuan aktingnya masih sama bagus dan tidak perlu diragukan, ostnya juga bagus-bagus kok. Durasi masih sama juga, satu jam lebih. Gak perlu lagi koar-koar di lapak PHnya buat minta dibuatin season yang ke sekian. Dan kita juga bisa mengambil hikmah dari series ini salah satunya untuk mencoba memahami dan terus mempercayai hubungan dengan orang yang kita cintai agar tidak terjadi keretakan apalagi sampe pecah. Pokoknya masih rekomendid banget deh. Kalian harus nonton.


Nae, rasa sampai disini saja ya ulasan I Promised You The Moon, terima kasih sudah mau mampir membaca. Bagi yang belum menonton I Promised You The Moon, silahkan ditonton, karena bagus dan worth it. Bagi yang trauma dengan I Told Sunset About You karena diajak nangis mulu sepanjang nontonnya, season kali ini kamu boleh bernapas sedikit lega, karena gak terlalu nyesek. Tapi siapin timun buat penurun darah tinggi. Hahaha... Nah, bagi yang sudah menonton I Promised You The Moon, kamu boleh memberikan pendapat / berbagi perasaan yang kamu rasakan selama menontonnya di kolom komentar. Nae akan reply. Salam kisah cinta penuh haru Teh dan Oh-Aew, nae pamit undur diri, sampai jumpa di review lainnya. Byebye!

TRAILER I PROMISED YOU THE MOON

BILLKIN, PP - COMING OF AGE
Comments


EmoticonEmoticon

BILLBOARD

[REVIEW] – LAST TWILIGHT SERIES (2023)