[REVIEW] – CHERRY MAGIC (2020)


Perhatian :
Postingan ini berisi konten hal tabu. Bagi warganet yang nyasar di postingan ini dan tidak ramah dengan hal-hal berbau YAOI / Eiljibitih, diharapkan untuk segera meniggalkan laman ini sebelum timbul gejolak-gejolak tak mengenakkan.
Postingan ini juga mengandung spoiler besar-besaran, jadi pastikan kalian sudah menontonnya sampai tamat, dan baru lanjut membaca ulasan ini.
Selamat membaca, from Nae... ^^

*** 
Tahun ini, nae genap 8 tahun menjadi BL Fans. Dari 2013 - 2021 ini sudah sangat buanyaaaak deretan BL-BL series/movie yang nae tonton. Kadang kalau disuruh untuk menyebutkan satu per satu itu sampai lupa yang mana-mana saja. Tapi ada 1 secret, yang selama ini nae gak pernah beritahu kepada siapapun. Apakah itu? Nae, gak pernah nonton BL Jepang. (What??)
Istilah BL / Yaoi, Fujoshi, Fudanshi, Seme, Uke dsb memang berasal dari Bahasa Jepang, tapi saat nae pertama kali mengenal BL, nae gak memulainya dari hal-hal berbau Jepang. Melainkan dari KPOP, dari KPOP terus menjalar ke Thailand, Taiwan. Jadi circle BL favorit nae kebanyakan dari 3 negara itu, Korea, Thailand, Taiwan.

Alasan kenapa gak pernah mau nonton BL Jepang?
Kalau dari bahasanya sih nae gak ada masalah, kadang ada denger-denger juga BL Jepang dengan plot yang bagus banget. Tapi nae tetap gak ada minat nonton. Semua karena masalah visual aja sih, terutama gaya rambutnya yang kayak "#(@-@(°¢¶`=`°" nae gak tahu mau menjelaskannya bagaimana  yang jelas kadang saat nengok cowo jepang dengan rambut yang kurang menarik itu membuat nae gak ada minat untuk nonton meskipun kata temen-temen ceritanya bagus.

Hingga, nae akhirnya ketemu Cherry Magic. Sebelum nae menontonnya, nae juga bersikap cuek sama BL Jepang yang satu ini. Nae kek be like "Oh, BL Jepang ya?" *ga-peduli. Karena di otak ini udah tertanam pemikiran BL-Jepang-Aktornya-Nggak-Menarik-Semua. Suasana Sosmed, kembali rame dan trending  karena Cherry Magic. Temen nae nyaranin nae nonton Cherry Magic dengan memberikan cuplikan Kurosawa & Adachi lagi di dalam lift, Adachi gak sengaja membaca pikiran Kurosawa yang deg-degan karena berada di dekat Adachi. -- Saat nonton cuplikan itu b aja sih. Tapi, nae gak tahu kesambet apa saat itu, beberapa hari kemudian nae memutuskan untuk menontonnya dan I LOVE IT... Pake bangetttt ngeettt ngeettt.


CHERRY MAGIC! 30 YEARS OF VIRGINITY CAN MAKE YOU A WIZARDS? / 30 Tahun Keperawanan Bisa Membuatmu Menjadi Penyihir? / Cherry Maho, adalah BL Jepang yang tayang di TV Tokyo mulai tanggal 9 Oktober 2020 s/d 25 Desember 2020 dengan total 12 Episode. Seri ini adaptasi dari seri manga yaoi Jepang karya Yuu Toyota.

Cast :

AKASO EIJI as ADACHI KIYOSHI 
HBD : 01 Maret 1994
MACHIDA KEITA as KUROSAWA YUICHI
HBD : 04 Juli 1990

Storyline :


Adachi Kiyoshi adalah cowo biasa yang bekerja di sebuah perusahaan. Karakter yang bisa dibilang relate dengan nae, cowo yang terkesan canggung banget, gak pedean, dikit-dikit insecure, gak punya gairah hidup. Mungkin kalau Tuhan mau ambil nyawanya detik itu juga dia bakal langsung bilang "OK!" tanpa basa basi. -- Ada suatu scene, obrolannya dengan rekan kerjanya nanyain umur Adachi yang sebentar lagi akan memasuki usia 30 tahun. Rekannya memberitahu, kalau seseorang masih perjaka/perawan di usia 30 tahun, orang itu akan menjadi penyihir dan bisa membaca isi pikiran orang lain. Adachi kira itu hanya sekedar omong kosong. Tetapi disaat dia menginjak usia 30 tahun, sesuatu terjadi dalam hidupnya. Dia mulai dikagetkan dengan gak sengaja membaca isi pikiran orang-orang yang bersentuhan dengannya. Baik itu dengan penjual makanan dimana dia sering beli, orang-orang di jalanan, hingga gak sengaja membaca isi pikiran Kurosawa Yuichi.


Yup, cuplikan yang diberikan temen nae, saat mereka di lift kemudian Adachi gak sengaja membaca isi pikiran Kurosawa yang lagi deg-degan dekat Adachi. -- Bicara tentang Kurosawa, dia dikenal sebagai orang yang unggul dalam pekerjaannya di perusahaan. Tidak hanya unggul dalam pekerjaan, dia sudah banyak mendapatkan banyak penghargaan, Kurosawa juga baik kepada rekan-rekan kerja yang lain, mudah senyum dan rendah hati. Kebayang gak sih? Kita yang selama ini merasa kentang, merasa gak akan ada yang peduliin ternyata diam-diam disukai oleh cowo seperfect Kurosawa. -- Adachi terharu, untuk pertama kalinya ada orang yang peduli dan selalu memperhatikannya selama ini.


Scene saat Kurosawa mengajak Adachi untuk menginap di rumahnya karena mereka pulang kerja larut malam. Membuat Adachi menjadi over-thinking terhadap Kurosawa. Ya bayangin aja deh, lo bisa membaca pikiran orang yang suka sama lo selama ini, terus gak sengaja membaca halu liar si orang itu. Yup, Adachi terkaget-kaget membaca kehaluan Kurosawa yang membayangkan Adachi habis mandi, terus ngelap kepalanya dengan handuk sambil tersenyum-senyum manis bin genit. Adachi takut dilecehkan Kurosawa. Duh.. Adachi, kamu gak usah takut sayang, disaat orang-orang kepengen banget dilecehkan Kurosawa, kamu kok gak mau. XD haha... Dia mengira akan diapa-apain oleh Kurosawa padahal Kurosawa pengen mengambil ponselnya yang di dekat Adachi, dan takut Adachi kebangun jika suara langkahnya berisik.


Kurosawa benar-benar memperhatikan dan peduli terhadap Adachi. Membantu Adachi kapapun itu. Adachi awalnya akan mengabaikan perasaan Kurosawa, tapi dia juga gak bisa menghindari Kurosawa yang selalu mendekatinya dan membaca isi pikiran Kurosawa. Ada scene dimana Adachi membaca isi pikiran Kurosawa yang be like "Gue senang bisa membantunya. Gue harus bisa melakukan lebih dari ini, gak peduli gimanapun caranya, gue hanya pengen nengok Adachi. Mendengar suaranya, melihat senyumannya. Adachi pasti gak pengen lebih dari ini. Selama gue bisa berada di sampingnya, gue gak-papa meskipun sebatas teman rekan kerja." - Fix.. Gak cuman Adachi doang yang merasakan kerasabersalahan itu, nae juga yang tonton sampe speechless. Rasanya damn, deep banget anjir. Seakan-akan Kurosawa yakin dia gak akan bisa memiliki Adachi selamanya. Adachi yang merasa bersalah dengan mencoba mengabaikan perasaan Kurosawa pun mengejar Kurosawa dan mengajaknya untuk makan malam bareng.


Ya seharusnya makan malem pertama bagi Kurosawa-Adachi, tapi rekannya, Rokkaku mengacau dan mengajak dinner bareng rekan kerjanya yang lain. Di resto itu mereka melakukan sebuah game, setiap orang disuruh milih nomor, terus nomor siapa yang disebutkan, maka orang itu harus nurutin apa yang disuruh. Maka tersebutlah nama Kurosawa & Adachi, mereka menyuruh KuroDachi untuk ciuman. Dan sumpah! Kurosawa gentle banget coy, dia melihat Adachi yang ketakutan bibirnya akan dicium Kurosawa, dia memilih mencium kening Adachi lalu pergi keluar dengan alasan dia mau angkat teleponnya. Tapi Adachi bisa melihat mimik wajah Kurosawa yang berubah ketika membalikkan badan saat akan keluar. Ia pun menyusul Kurosawa keluar. -- Adachi membaca isi pikiran Kurosawa yang nampak terdiam, padahal lagi memikirkan betapa tidak nyamannya Adachi karena permainan itu. Apalagi kebanyakan orang akan jijik jika nengok dua cowo berciuman. Dan part yang ikutan bikin nyesek Kurosawa be like "Maaf karena aku menyukaimu" -- Again and again, Adachi kembali merasa bersalah, dan dia mengutarakan perasaannya yang tidak membenci Kurosawa karena ciuman tadi, Adachi mulai membuka hatinya untuk mengenal Kurosawa lebih dalam meskipun dia sebenarnya masih bingung dengan perasaannya sendiri. Mereka nyaris ciuman, tapi sialnya ada telepon masuk dari teman dekat Adachi, si Tsuge. Duh! Menganggu suasana aja telponan ni anak.


Bicara tentang cemburuan, kita akan melihat kecemburuan Adachi terhadap Kurosawa di suatu episode. Saat pulang kerja, kebetulan lagi hujan. Adachi & Rokkaku melihat Kurosawa lagi berdebat dengan seorang cewe. Rokkaku mengatakan kalau cewe itu mantan Kurosawa. Adachi pun merasakan kretek-kretek dalam hatinya, hingga terbawa mimpi melihat Kurosawa dan cewe itu lagi mesra-mesraan. -- Sebagai orang yang mudah insecure, Adachi be like "Cewenya cantik banget. Orang kek gue gak pantas bersama Kurosawa. Hubungan kami gak lebih dari sekedar teman." -- Adachi galau sampai demam. Dia memutuskan pulang kerja lebih awal. Kurosawa yang mengetahui ada yang gak beres dengan Adachi, ikut menyusul Adachi dan berniat mengantarkan Adachi pulang. Adachi menolak, Kurosawa tetap bersikeras pengen mengantarkan, then... Adachi membentak Kurosawa. Dia menyadari bentakan itu berasal karena rasa cemburunya. Tapi tenang saja, ini bukan konflik berat, karena akhirnya terungkap kalau cewe itu ternyata kakak kandungnya Kurosawa.


Di Episode 7 ke atas. Kita akan bisa melihat dari sudut pandang Kurosawa, awal mula dia bisa suka dengan Adachi. Ceritanya saat itu Kurosawa diajak rekan kerjanya untuk makan malam bareng CEO perusahaan. Adachi yang kebetulan akan pulang, ikut diajak makan bareng juga. Mereka berdua saat itu belum akrab. Tapi Kurosawa sudah memperhatikan Adachi yang tipikal orang yang canggung banget. -- Di acara makan malam itu, Kurosawa telah mengacaukan suasana. Dia shock dengan perlakukan kurang ajar si nenek kempot itu yang menggoda Kurosawa & megang paha Kuro duluan. OKE! Yang sudah nonton series ini, pasti telah mengira Fujisaki (rekan kerja Adachi) & Kakak Kurosawa adalah cewe pelakor, tapi malah nenek-nenek kempot ini yang kegatelan. -- Kurosawa bersedih, dia gak seharusnya mengacaukan suasana dan membuat si nenek kempot itu kecewa. Di saat ia bersedih, Adachi hadir dan mencoba menghibur Kurosawa sambil menepuk-nepuk dada Kurosawa.


Gak butuh waktu lama untuk Kurosawa menyukai Adachi. Sejak kejadian malam itu, Kurosawa menjadi lebih sering memperhatikan Adachi yang nampak canggung, disuruh atasannya ini itu mau-mau aja, bahkan saat Adachi makan pun diperhatikan. -- Adachi yang bingung dengan perasaannya tapi cemburu saat melihat Kurosawa bersama cewe lain memutuskan untuk mengutarakan perasaannya kepada Kurosawa. Adachi be like "Aku jatuh cinta padamu!" -- Kurosawa sampe speechless, dia langsung meluk Adachi erat-erat. Kebayang sih, betapa bahagianya Kurosawa saat orang yang ia sukai membalas perasaannya. Nae yang nonton sampai terharu, apalagi pas Kurosawa memeluk Adachi, dan Adachi juga ikut memeluk pinggang Kurosawa. Itu sweet dan rasanya terharu.


Mereka berpacaran dengan sangat sehat, dari segi karakter, semakin ke episode-episode penghujung kita akan melihat Adachi berbeda dengan dirinya diawal series ini. Adachi orangnya menjadi lebih optimis, lebih percaya diri, meskipun dia kadang insecure, dia bisa mengatasinya dengan baik, karena dia mendapat dukungan dari orang yang dia cintai, Kurosawa.


Ada kecemasan lain yang Adachi pikirkan. Yaitu tentang kekuatannya yang bisa membaca pikiran orang lain. Kadang saat ia bersama Kurosawa, Adachi keceplosan menyambung omongan yang Kurosawa pikirkan. -- Dilema mulai merasuki Adachi, dia memberitahu hal yang sebenarnya terjadi kepada Kurosawa, kalau dia selama ini bisa membaca isi pikiran orang jika bersentuhan. Adachi memberitahu tentang rencana Kuro akan mengajak Adachi melihat kembang api saat malam natal. Adachi takut, jika dia kehilangan kekuatannya, hubungannya dengan Kurosawa tidak akan berjalan dengan baik. Kurosawa yang mengerti dengan perasaan Adachi be like "Haruskah kita akhiri sampai disini?" Adachi mengangguk  dan memilih putus dari Kurosawa.


Kini Kurosawa & Adachi sudah tidak pacaran lagi. Tapi Adachi sering termenung sendiri. Temannya, Fujisaki menanya bagaimana hubungan Kuro & Adachi. Fujisaki selama ini memperhatikan kalau Kuro & Adachi memang punya rasa satu sama lain. Fujisaki bercerita betapa pedulinya Kurosawa terhadap Adachi, serta memberi nasihat. Gak cuma dari Adachi, Tsuge juga turut memberi semangat dan nasihat untuk Adachi berdasarkan pengalamannya.
Tsuge yang melepaskan keperjakaanya di usia 30, telah hilang kekuatan sihirnya yang bisa membaca isi pikiran orang lain juga. Tsuge juga merasa, jika dia kehilangan kekuatan itu, dia akan sulit memahami perasaan pasangannya, si Minato. Tapi, akhirnya dia sadar, untuk memahami perasaan orang kita cintai bukan karena ketergantungan dengan kekuatan yang mereka miliki, tapi semua kuncinya ada di hati. Kita gak butuh kekuatan membaca isi pikiran orang  agar bisa nyambung dan memahami perasaan satu sama lain. Tapi hati... Selagi kamu percaya dengan perasaan hatimu, suatu hubungan akan berjalan dengan baik-baik saja. Tanpa melibatkan sihir sedikitpun.


Adachi menjadi lebih banyak berpikir, memahami dan meyakini apa yang perasaannya selama ini ia ragukan. Di saat ia sudah mengerti dengan isi hatinya sendiri, dia memutuskan untuk mengejar kembali cintanya. Dengan sepeda pinjaman Tsuge, Adachi bersepeda menuju gedung di mana Kurosawa akan mengajak Adachi melihat kembang api. Sesampainya dia atas, kosong. Tapi tak berapa lama Kurosawa datang dan memberitahu Adachi kalau pesta kembang api sudah dibatalkan.
Adachi tanpa basa basi langsung mengutarakan perasaannya. Dia merasa menyesal karena sudah memutuskan Kurosawa saat itu, dia merasa egois karena ketergantungannya dengan kekuatannya. Adachi sudah tidak peduli lagi, andaipun harus kehilangan sihirnya, dia akan tetap ingin menjalin hubungan dengan Kurosawa. Meskipun nantinya akan ada kesalahpahaman diantara hubungan mereka, Adachi akan mencoba belajar memahami perasaan Kurosawa dengan hatinya sendiri.


Kurosawa memeluk Adachi dengan erat. Mata Adachi sampai berkaca-kaca. Kemudian, Kurosawa mulai berlutut ala-ala cowo akan melamar. Kurosawa mengajak Adachi kembali untuk berpacaran dengan memberikan pena couple. Kuro gak mau memberi cincin karena Adachi pasti malu pakai cincin couple makanya diganti dengan pena.
Malam itu, adalah malam yang mengesankan ketika Kuro & Adachi saling mengutarakan perasaan dengan sangat-sangat clear. Mereka menikmati malam natal dengan hati berbunga-bunga sambil menatap kembang api menghias malam. Yup! Karena pesta kembang api dibatalkan, Rokkaku & Fujisaki bermain kembang api bersama. Nae tahu sih, Fujisaki mengajak Rokkaku main kembang api bareng, karena malam itu, adalah malam yang akan berharga untuk hubungan Kurosawa & Adachi.


Adachi telah kehilangan sihirnya, kini dia sudah tidak bisa membaca isi pikiran orang lain karena mantap-mantap dengan Kurosawa. Tapi dia tidak menyesal sama sekali. Karena dia menggunakan hatinya untuk memahami perasaan Kurosawa terhadapnya. Kisah mereka ditutup saat scene Kurosawa & Adachi akan ciuman di lift tapi keburu pintunya tertutup. T-T Hikss.. Hiks.. Padahal pengen banget nengok bibir Adachi dilumat Kurosawa.

Review Time :


Nae senang dan menikmati Cherry Magic. Yang awalnya meremehkan BL Jepang yang satu ini, tapi pada akhirnya membuat nae bertepuk tangan meriah dengan kisah cinta Kurosawa & Adachi. Nae suka dengan karakter mereka berdua.
Adachi, tipikal orang yang canggung & mudah insecure itu dibawakan dengan sangat-sangat baik. Perkembangan Karakter Adachi berjalan sangat natural, jika kita bandingkan Adachi di Episode pertama dengan Adachi di Episode terakhir, sangat banyak sekali hal yang berubah dalam dirinya. Tentunya berubah menjadi lebih baik. Keprofessionalnya patut nae acungi jempol.  Dan kalian juga pasti ngeh kan kalau karakter Adachi semakin unik ditambah kebiasaannya be like "Heeh? Eehhh? Heee?" dan apa cuma nae yang pertama kali nengok Adachi mukanya rada-rada mirip Jungkook BTS?
Dan untuk Kurosawa, nae bisa bilang dia karakter terbaik bagi nae. Karakter seme yang sulit ditemukan. Kebanyakan di series BL karakter seme yang famous akan digambarkan sebagai orang yang kalem, cuek, dan dingin. Nae mengira Kurosawa adalah tipikal seme seperti itu. Tapi ternyata nae salah, Kurosawa adalah karakter seme yang paling hangat.


Kurosawa seme paling sopan yang nae temui selama nae menjadi BL Fans. Attitudenya benar-benar bagus, dia sadar kalau dia tampan, tapi dia tidak menyombongkan ketampanan itu, dia bersikap ramah, perhatian, mudah senyum kepada siapapun. Bahkan saat pacaran pun, gaya pacarannya sopan banget. Mungkin, kalau kita mengajak Kurosawa ketemu orangtua kita, orangtua kita akan langsung beri restu hubungan saat itu juga. Karena karakter & attitudenya benar-benar hangat dan bagus banget. -- Kita juga mengira cowo seperfect Kurosawa akan hidup dengan enak dengan semua kelebihannya, dan nae salut dengan pengarang cerita yang bisa menampilkan sisi kekurangan Kurosawa, walaupun Kuro dikenal orang yang unggul, dia masih sama seperti manusia umumnya yang punya kelebihan juga punya kekurangan, dia bisa merasakan takut, dia juga bisa insecure, dia juga bisa merasakan gagal.
Dua karakter ini akan terus nae ingat, Adachi si cowo manis tapi canggung doyan kagetan dengan Kurosawa, seme paling sopan santun dan perhatian. Akting mereka, kemistri mereka dan karakter yang mereka perankan, feelnya dapat banget.


Storyline, alurnya ringan tentang bagaimana si Uke mengetahui perasaan si seme yang diam-diam menyukainya dan unik karena  banyak scene Adachi membaca pikiran orang-orang yang bersentuhan dengannya. Mencoba memahami perasaan yang awalnya bingung hingga menyadari tentang cinta sejatinya. Serta konsep dunia kerja sebagai background profesi cerita menambah kesegaran nuansa baru disaat kita sudah terlalu banyak nonton BL dengan tema anak kuliahan. Gak perlu adegan hot untuk menarik perhatian penonton, cukup dengan akting dan alur yang menarik, penonton akan merasa fine-fine aja. Ya! Cherry Magic termasuk dalam BL Syariah, meskipun ceritanya Adachi kehilangan keperjakaan karena Kurosawa, gak ada dibuat adegan mantap-mantapnya (ya-kali-lu-kira-bokep) maksud nae minimal di shoot adegan lepas bajunya. Terus yang kiss scene? Meskipun ceritanya mereka ciuman di dalam lift, bagi nae sendiri menyebut ini No kiss scene. Adegan Ciuman yang sesungguhnya bagi nae yaitu dimana nae bisa melihat bibir dua cowo saling ciuman dengan jelas. Nae gak akan bohong sih, kalau nae sedikit kecewa karena nae sudah berharap-harap bisa melihat adegan bibir Kurosawa melumat bibir Adachi dengan jelas eh realitanya malah keburu ditutup lift.


Plot Tsuge & Minato, kisah mereka dibuat untuk second couple. Nae akan jujur, selama menonton Cherry Magic nae kurang sreg sama kisah cerita mereka dua. Menurut nae, kisah cinta mereka berdua terlalu cepat & tiba-tiba. Tiba-tiba kenal, tiba-tiba jatuh cinta, ntahlah... Tapi yang menurut nae agak merasa 'Dihh.. ' itu ya di karakter Tsuge nya sendiri, yang kayak orang stress.. Haha! Seriusan deh, karena ini series, nae bisa maklumi itu, tapi andai di real life nengok orang kayak Tsuge tiba-tiba histeris sendiri sambil ngomong dalam hati. Orang lain pasti be like "Kenapa sih nih orang?" ( -,-) Obatnya habis ya. -- Kalau dihilangkan part Tsuge-Minato sebenarnya Cherry Magic akan baik-baik saja. Tapi karena sudah terlanjur ada, nae sarankan jangan ngejudge karakter mereka ini hanya mungkin karena visual mereka tidak secakep main couplenya, Kurosawa & Adachi. Coba ambil sisi positifnya, karakter Tsuge juga penting sebagai sobat Adachi yang sudah berpengalaman kehilangan sihirnya di usia 30. Dia menjadi pendorong dan memotivasi untuk Adachi agar bisa belajar mencoba memahami perasaannya sendiri.


Amanat yang bisa nae ambil, nae akan ambil 1 contoh aja ya, yaitu mengubah kekurangan menjadi kelebihan. Saat Adachi tahu dia bisa membaca isi pikiran orang, dia shock dan mengira itu kutukan untuk dirinya. Dia berusaha menghindar agar tidak bersentuhan dengan orang banyak. Karena tidak ingin membaca isi pikiran orang-orang. Tapi pada akhirnya, dia belajar cara menggunakan kekuatan itu dengan bijak. Dia menjadi lebih memahami apa yang orang lain rasakan. Dia menjadi tahu langkah-langkah apa yang harus diambil jika kita berbeda pendapat dengan orang lain. Dan disaat dia kehilangan kekuatannya, dia tak perlu panik cara untuk memahami orang lain, cukup dengan kepercayaan diri & mengikuti apa kata hati. Semua akan baik-baik saja. Ini juga berlaku sih untuk nae atau kamu yang sedang membaca ini, untuk kita semua yang tidak punya kekuatan seperti Adachi, kita bisa terapkan ini untuk memahami orang lain. Kita harus belajar memahami orang yang kita cintai dengan hati, dan tentu saja, kita harus belajar dengan bijak dalam mengambil keputusan apapun itu dengan mateng. Jangan mengikuti suara keegoisan dalam diri, jika kita terlalu egois, hati tidak akan tenang dan pembawaan akan ingin marah terus.


Efek film Cherry Magic tidak seperti film-film zaman now yang lebih banyak terkesan colorful seperti dalam Music Video, tapi filternya nae gak tahu namanya, sehingga pewarnaan film ini terkesan redup saat scene siang hari, dan terkesan agak gelap saat scene malam hari. -- Tidak ada efek-efek suara penambah ekspresi, jadi benaran pure dari akting mereka untuk mengetahui ekspresi apa yang sedang mereka rasakan sat itu.

Top 4 Favorite Scene :
Cherry Magic gak pernah gagal membuat baper di setiap episodenya. Dan ada banyak part-part yang menurut nae menarik dan sweet. Tapi nae akan sebutkan beberapa saja.


#4 -- Scene di mana Adachi pulang kerja lebih awal karena demam bin cemburu,dan Kurosawa mau mengantarnya pulang. Tapi Adachi bersikeras mau pulang sendiri eh, dia hampir jatoh pingsan. Untung ada Kurosawa dan menangkapnya. Walaupun scene ini sebentar banget, tapi sukses membuat nae baper. Nae bisa melihat keseriusan Kurosawa kepada Adachi walaupun sempat dibentak Adachi tadi karena cemburu.


#3 -- Scene Adachi yang malu di balik mesin fotocopy. Ceritanya Kurosawa lagi dimarahi clientnya yang sebenarnya kepengen diberi kue. Adachi mencoba menolong Kurosawa dengan membaca isi pikiran si client yang kepengen makan kue. Dengan sigap Adachi membelikan kue itu untuk si client dan suasana menjadi  cair. -- Kurosawa merasa berterima kasih kepada Adachi be like "Arigato na!" *seraya-tersenyum-hangat. Adachi langsung malu-malu gitu, ngulang ucapan Kurosawa "Arigato na!"  dia sampe tersenyum malu + kesenangan dan sembunyi di balik mesin fotocopy. Menurut nae, disini Adachi nampak menggemaskan banget.


#2 -- Scene menggemaskan lainnya, saat Kurosawa & Adachi sudah melepaskan keperjakaan dan bangun di pagi hari bak suami-istri. Melihat senyuman manis dan imut Adachi & Kurosawa tersenyum hangat. Sumpah! Disini mereka dua mesra banget dan sweet banget. Serasa melihat pasutri yang lagi bulan madu. Andai mereka dua pengen mengadopsi seorang anak, nae dengan senang hati mengajukan diri. Bayangin, bangun tidur nengok ortu kita  Kurosawa & Adachi, awww... That's so sweet.


#1 -- Ini adalah The Best Scene Cherry Magic bagi nae, scene di mana Adachi menyatakan perasaannya kepada Kurosawa sampai-sampai Kurosawa speechless dan langsung meluk Adachi. Scene yang membuat nae serasa ikut merasakan apa yang Kurosawa rasakan selama ini. Terharu, menitikkan air mata bahagia, membayangkan orang yang kita sukai  rasanya mustahil tuk dimiliki kini berada di depan mata kita dan membalas perasaan kita. Itu kalau dibayangkan ke kehidupan pribadi masing-masing, mungkin kalau nae berada di posisi Kurosawa, nae pasti akan speechless dan merasa terharu. Rasanya mimpi menjadi nyata.

So, kesimpulan dari review ini :


Dari segi Aktor & kemampuan akting serta karakter mereka, benar-benar bagus, sangat-sangat bagus malah dan unforgottable pokoknya. Alurnya unik dan ringan, tapi sukses membuat baper di setiap episodenya. Ya memang sih, bagi fans yang doyan BL dengan hot scene, Cherry Magic tidak menyuguhkan seperti begituan, bahkan kiss scenenya aja tidak di shoot. Sedikit kecewa untuk kiss scene.
Saking bagusnya series ini, membuat nae jadinya menilai suatu  BL Series itu dengan high expectation. Terkadang, kita juga mengira BL yang bagus itu adalah BL yang banyak mengandung bawang ataupun BL yang relate dengan kehidupan kaum yaoi di real life, dan mereka berjuang untuk membuktikan kepada masyarakat kalau mereka layak untuk mendapatkan cinta. Tapi Cherry Magic membuktikan dengan caranya sendiri, dengan kemanisan, keromantisan serta perjuangan memahami perasaan cinta satu sama lain. Kita juga bisa terharu karena series ini.


Gak perlu takut untuk karakter cewe di series ini, karena tidak ada yang namanya pelakor. Pemeran-pemeran pendukung lainnya benar-benar lovely banget seperti Rokkaku, Fujisaki, Tsuge, Minato. Semua benar-benar digambarkan sebagai teman-teman yang baik dan memberi support.

Apakah Cherry Magic nae rekomendasikan untuk ditonton? Yess.. Cherry Magic nae tempatkan di barisan depan sebagai BL Jepang yang wajib ditonton untuk Fujodanshi yang baru mengenal BL.
Meskipun kamu yang awalnya gak suka BL Jepang seperti nae, begitu kamu menonton 1 Episode saja, kamu akan langsung terbius dan merasa kecanduan dan ingin menonton lebih, lebih dan lebih saking bagus dan manisnya Cherry Magic ini.
Nae menulis ini sampai terharu, bayangkan 8 tahun jadi BL Fans, dan baru kali ini nonton BL Jepang dan benar-benar menyukainya. The Best BL Japan Forevah. Karena setelah Cherry Magic tamat, nae akan sulit menemukan BL Jepang dengan kualitas sebaik dan sebagus Cherry Magic, nae rasa Cherry Magic akan menjadi kenangan baik dalam hidup nae. Nae gak tahu pasti, entah kapan nae akan tertarik nonton BL Jepang lagi. Atau mungkin, bisa saja BL Jepang yang nae sukai seumur hidup cuma Cherry Magic...


Nah, bagaimana menurut teman-teman sekalian?  Bagaimana pendapat kalian tentang Cherry Magic ini? Kalian bisa berbagi curhatan, penilaian kalian terhadap Cherry Magic di kolom komentar, nae akan reply kok.
Nae akan pamit, terima kasih untuk teman-teman sekalian yang sudah mampir membaca ulasan nae. Yang belum nonton Cherry Magic, jangan ragu. Ini high rekomendasi banget. Dijamin, gak akan menyesal. Malah nae sering nge-rewatch series ini. Salam kisah cinta manis Kurosawa-Adachi, akhir kata, byebye!

2 comments

  1. Selanjutnya "Restart after come back home" dan "Life Love On The Line director cut version" yah.....😘😘😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Actually.. aku sudah nonton kalau yang Life, tahun lalu XD tapi memang gak sempat lagi nulis reviewnya say, karena aku ngepostnya selalu series-series terbaru sesuai tahun rilisnya say. Mianhaee.. T-T Tapi nae pengen bertrima kasih sama kamu, karna sudah mampir dilapak nae ini wkwkwkw... :)

      Delete


EmoticonEmoticon

BILLBOARD

[REVIEW] – CENTURY OF LOVE (2024)